cara mandi wajib

Cara Mandi Wajib Sesuai Sunnah Baik Untuk Laki-Laki dan Perempuan Setelah Haid

Dalam Islam, setiap orang yang baru saja mengeluarkan hadas besar maka diwajibkan untuk melakukan mandi wajib. Dalam mandi ini tentunya tidak seperti mandi pada umumnya, karena ada tata caranya dan tentunya harus benar.

Nah, untuk Anda yang masih belum paham tentang mandi wajib meskipun mandi ini memiliki keterkaitan dalam kehidupan sehari-hari, maka Anda harus mempelajarinya. Hal ini sangat penting terutama untuk menjaga kesucian badan.

Kali ini akan dibahas tentang tata cara mandi wajib yang benar. Mau tahu bagaimana informasinya? Yuk langsung saja simak penjelasan selengkapnya di bawah ini.

Pengertian Mandi Wajib

Mandi wajib atau disebut juga dengan mandi besar adalah sebuah mandi yang dilakukan dengan tujuan untuk menghilangkan hadas besar. Adapun sebab-sebab melakukan mandi ini juga beragam, mulai dari karena menstruasi, mengeluarkan mani, hingga setelah melakukan hubungan seksual.

Dalam tata cara mandi wajib setelah junub (berhubungan badan), dijelaskan bahwa yang disebut dengan junub adalah ketika seseorang mengalami salah satu atau keduanya. Apa yang dimaksud dengan hal ini?

Pertama adalah keluarnya air mani dari alat kelamin laki-laki ataupun perempuan. Dalam hal ini, keluarnya mandi bisa berasal dari hubungan seksual, mimpi basah, mempermainkan, ataupun gairah yang ditimbulkan dari pikiran ataupun penglihatan.

Sedangkan yang kedua adalah melakukan jimak atau yang disebut dengan melakukan hubungan seksual. Saat melakukan hubungan seksual meskipun tidak mengeluarkan mani, maka wajib hukumnya untuk tetap melakukan mandi wajib.

Lantas, apa si dasar hukum diwajibkannya untuk melakukan mandi wajib? Ternyata hal ini sesuai dengan Q.S. Al-Maidah: 6 yang artinya “Dan jika kamu junub, maka mandilah”. Tidak hanya itu saja, dalam surat lain juga diperintahkan untuk melakukan mandi wajib kepada semua muslim dalam keadaan junub.

Seperti halnya perintah yang ada pada surat an-Nisa ayat 43 yang artinya, “Hai orang-orang yang beriman, janganlah Kamu salat, sedang dalam keadaan mabuk, sehingga kamu mengerti apa yang kamu ucapkan, (Jangan pernah menghampiri masjid) sedang kamu dalam keadaan junub, terkecuali sekadar berlalu saja, hingga Kamu mandi. Dan jika Kamu sakit atau dalam keadaan musafir atau datang dari tempat buang air atau kamu telah menyentuh perempuan kemudian kamu tidak mendapat air, maka bertayamumlah kamu dengan tanah yang baik (suci), sapulah mukamu dan tanganmu. Sesungguhnya Allah Maha Pemaaf lagi Maha Pengampun.

Tata Cara Mandi Wajib yang Benar

Pentingnya melakukan mandi wajib bagi umat muslim ternyata masih banyak orang yang tidak tahu cara melakukan mandi wajib yang benar. Padahal, di dalam mandi wajib terdapat dua rukun yang harus dipenuhi yakni niat dan yang kedua adalah adab dalam melakukan mandi wajib.

Kebanyakan orang hanya melakukan salah satu dari keduanya saja dan bahkan ada yang tidak melakukannya sama sekali. karena itu, akan dibahas tentang tata cara mandi wajib yang benar mulai dari niatnya hingga adab dalam melakukan mandi wajib.

Niat Mandi Wajib

Niat mandi wajib itu mudah untuk diucapkan. Bahkan untuk Anda yang belum hafal juga bisa dengan mudah menghafalnya. Adapun niat ini juga sangat penting yang akan menentukan apakah mandi wajib yang Anda lakukan ini sudah benar atau tidak.

Sebab, jika mandi wajib tidak disertai dengan niat, maka mandi tersebut tidak terhitung dengan mandi wajib. Adapun niat mandi wajib antara lain adalah sebagai berikut:

“Nawaitu husla lirof’i hadasil akbari min lijinabati fardolullahi ta’ala”

Artinya;

Aku niat mandi wajib untuk menghilangkan hadats besar jinabag, fardhu karena Allah ta’alaa.”

Niat di atas digunakan ketika Anda akan melakukan mandi wajib junub atau setelah melakukan hubungan suami istri, mengeluarkan mani.

Sedangkan untuk mandi wajib karena haid niatnya berbeda. Adapun niatnya adalah sebagai berikut:

“Nawaitu husla lirof’i hadasil akbari min haidi fardolullahi ta’ala”

Artinya:

Aku niat mandi wajib untuk menghilangkan hadats besar jinabag, fardhu karena Allah ta’alaa.”

Niat ini cukup dibacakan di dalam hati saja mengingat di kamar mandi tidak diperbolehkan untuk membaca ayat Al-Qur’an. Yang pastinya saat Anda melakukan mandi wajib, Anda harus paham niat mana yang harus digunakan.

Adab/Tata Cara Mandi Wajib

Dalam melakukan mandi wajib ada tata cara yang sudah diatur di dalamnya. Menurut Imam Al-Ghazali dalam Bidayatul Hidayah menyebutkan bahwa adab mandi wajib ini sangat rinci, yang mana diatur dari awal masuk ke kamar mandi hingga keluar dari kamar mandi.

Adapun tata cara mandi wajib yang harus dilakukan juga harus urut dan tidak boleh ada yang kebalik. Mau tahu bagaimana tata caranya? Langsung saja simak penjelasan selengkapnya di bawah ini.

Membasuh Tangan Sebanyak Tiga Kali

Langkah pertama yang harus dilakukan ketika akan melakukan mandi wajib adalah dengan membasuh tangan terlebih dahulu. Di sini, Anda harus membasuh tangan sebanyak tiga kali dengan menggunakan air bersih.

Membersihkan Najis dan Kotoran yang Masih Menempel di Badan

Setelah membasuh tangan, maka langsung saja bersihkan terlebih dahulu sisa kotoran yang ada pada tubuh. Baik itu kotoran atau najis, pastikan bersihkan terlebih dahulu hingga benar-benar bersih.

Wudhu

Jika sudah, maka Anda harus melakukan wudhu terlebih dahulu seperti halnya wudhu ketika Anda akan melaksanakan sholat. Setelah itu, akhiri wudhu dengan membaca doa wudhu dan diakhiri dengan menyiram kedua kaki.

Memulai Mandi Besar

Untuk mandi besar ini dimulai dengan cara mengguyurkan air sebanyak 3 kali ke seluruh tubuh dari atas kepala. Bersamaan dengan mengguyurkan air ini, Anda bisa mengucapkan niat di dalam hati untuk menghilangkan hadats besar.

Mengguyur Badan Sebelah Kanan 3 Kali

Jika bagian kepala sudah diguyur sebanyak 3 kali, maka selanjutnya Anda harus mengguyur bagian badan sebelah kanan sebanyak 3 kali pula.

Mengguyur Badan Sebelah Kiri 3 Kali

Setelah badan bagian kanan sebanyak 3 kali, maka Anda juga harus mengguyur badan sebelah kiri sebanyak 3 kali pula. Setelah itu, jangan lupa untuk menggosok-gosok tubuh dari semua anggota tubuh Anda baik arah depan ataupun belakang sebanyak 3 kali.

Selain itu, Anda juga harus menyela-nyela bagian rambut dan jenggot jika punya. Pastikan ula bahwa air sudah mengalir ke semua daerah lipatan-lipatan pada tubuh serta pangkal rambut. Saat melakukan mandi ini, ada baiknya jika Anda menghindari tangan dalam menyentuh kemaluan. Jika sudah tersentuh, maka Anda harus berwudhu lagi.

Dari tata cara mandi wajib di atas, hal yang paling penting dan sangat wajib dilakukan adalah niat, membersihkan najis, serta menyiramkan air ke seluruh anggota tubuh. Sedangkan tata cara yang lain adalah hal yang sunnah.

Namun, menurut Imam Al-Ghazali saat Anda tidak mengamalkan amalan sunnah, maka Anda yang akan merugi. Mengapa? Sebab amalan sunnah inilah yang nantinya akan menambah amalan fardhu Anda.

Penyebab Diharuskannya Mandi Wajib

Mandi wajib tentunya berbeda dengan mandi pada umumnya yang biasa Anda lakukan. Ada beberapa sebab mengapa seseorang harus melakukan mandi wajib dan bahkan hukumnya wajib. Sebab, mandi wajib ini digunakan untuk membersihkan diri agar kembali suci terutama dari hadas besar yang menempel pada tubuh.

Lantas, apa saja si yang termasuk dalam hadas besar itu? Ternyata ada beberapa jenis hadas besar seperti keluarnya sperma, melakukan hubungan suami istri, darah nifas setelah melahirkan dan darah haid.

Ketika seseorang mengalami semua kejadian di atas, maka wajib hukumnya untuk melakukan mandi wajib. Bahkan, jika belum melakukan mandi wajib, maka semua ibadah yang dilakukan belum sah sebab Anda belum dalam keadaan yang kembali suci.

Lantas, apa saja sih yang menjadi penyebab diharuskannya melakukan mandi wajib setelah Anda mengetahui tata cara mandi wajib di atas. Ada beberapa penyebab yang harus Anda tahu, mau tahu apa saja? langsung simak selengkapnya di bawah ini.

Keluar Sperma

Sperma merupakan sebuah cairan dari dalam tubuh yang memang sudah biasa keluar. Bahkan ada waktu tertentu ketika sperma harus keluar dan jika tidak dikeluarkan justru itu akan bermasalah.

Nah, saat sperma ini keluar dari tubuh manusia baik secara sengaja ataupun tidak sengaja, maka wajib hukumnya untuk melakukan mandi wajib. Sperma ini juga bisa keluar dikarenakan banyak hal.

Sebut saja karena terangsang, kemudian sperma keluar. Ada juga karena mimpi basah, maka sperma keluar, ada juga yang karena nonton film sesuatu, sperma keluar, melakukan onani sperma juga bisa keluar, atau mempermainkan kemaluan diri sendiri.

Ternyata sperma ini tidak hanya ada pada laki-laki saja, namun pada wanita juga sama halnya. Saat wanita mengeluarkan lendir dari kemaluannya karena bersetubuh, memainkan diri sendiri, onani, atau bahkan mimpi basah, maka itu juga disebut dengan sperma.

Ketika Anda mengalami keluarnya sperma karena sengaja atau tidak maka wajib hukumnya untuk melakukan mandi wajib. Dan jangan lupa untuk tidak menunda-nunda melakukan mandi wajib ini.

Bersetubuh

Selain mengeluarkan sperma, penyebab lain diharuskannya melakukan mandi wajib adalah karena bersetubuh atau melakukan hubungan suami istri. Yang dimaksud dengan bersetubuh ini adalah ketika kepala penis bertemu dengan mulut rahim. Meskipun dalam hal ini menggunakan kondom ataupun tidak mengeluarkan sperma. Namun, diwajibkan bagi keduanya untuk melakukan mandi wajib.

Bahkan jika yang mengeluarkan sperma hanya salah satunya saja, tetap wajib hukumnya untuk melakukan mandi wajib. Ketika melakukan bersetubuh ini maka mandi wajib yang dilakukan bisa untuk disegerakan dan jangan ditunda-tunda. Adapun tata cara mandi wajib setelah junub sama dengan tata cara yang dijelaskan di atas.

Berhentinya Darah Nifas

Apa yang dimaksud dengan nifas? Nifas adalah darah yang keluar setelah melahirkan dalam kurun waktu 40 hari. Darah nifas ini hanya keluar pada wanita yang melahirkan atau keguguran saja.

Wanita yang belum melahirkan atau keguguran tidak akan mengeluarkan darah nifas. Nah, ketika darah ini berhenti, maka wajib hukumnya bagi seorang wanita untuk melakukan mandi wajib.

Biasanya sebelum hari ke 40 darah nifas sudah tidak keluar, namun ada baiknya jika Anda menunggunya sampai 40 hari agar lebih mantap. Sedangkan jika waktunya melebihi 40 hari bisa jadi itu adalah darah haid.

Pada intinya, saat darah nifas ini sudah berhenti kurang lebih di hari ke 40, maka Anda harus melakukan mandi wajib sesuai dengan tata cara mandi wajib di atas. Jika sudah melaksanakan mandi wajib, maka wajib hukumnya bagi Anda untuk kembali melaksanakan salat seperti biasanya.

Berhentinya Darah Haid

Haid atau menstruasi adalah hal yang sudah tidak asing bagi seorang wanita. Bahkan hal ini terjadi secara rutin sebulan sekali. Namun, tahukah Anda apa yang dimaksud dengan haid atau menstruasi itu?

Menstruasi merupakan sebuah peristiwa yang terjadi pada wanita yang telah mengalami masa pubertas. Saat seorang wanita sudah mengalami menstruasi, hal ini menandakan bahwa rahimnya sudah mulai aktif dan bisa mengandung.

Lantas, darah apa sebenarnya yang keluar pada saat menstruasi? Jadi, menstruasi itu adalah meluruhnya darah pada dinding rahim karena tidak dibuahi. Setiap bulannya, rahim wanita memproduksi atau menyiapkan dinding rahim untuk proses pembuahan.

Namun, karena dinding rahim tersebut tidak mengalami pembuahan, maka dia akan meluruhkan dirinya. Hal inilah yang menjadi alasan mengapa seseorang melakukan menstruasi.

Nah, saat seseorang mengalami menstruasi, maka dia secara otomatis sedang mengeluarkan hadas besar. Masa haid atau menstruasi biasanya terjadi selama satu minggu. Nah, saat Ada mengalami menstruasi, maka hal ini berarti Anda sedang dalam keadaan berhadas.

Artinya Anda tidak boleh melakukan solat, membaca Al-Quran dan masih banyak lainnya. Ketika darah haid ini sudah berhenti keluar, maka Anda wajib untuk solat dan beribadah kembali.

Namun, untuk kembali ke keadaan yang suci, maka Anda harus mensucikan diri terlebih dahulu. Salah satunya dengan cara melakukan mandi wajib. Setelah Anda melakukan mandi wajib., maka Anda bisa memulai ibadahnya kembali. Tentunya mandi wajib yang dilakukan harus sesuai dengan tata cara mandi wajib haid yang sudah dijelaskan di atas.

Melahirkan

Tidak hanya nifas dan haid saja seseorang diwajibkan untuk melakukan mandi wajib. Namun, wanita yang melahirkan juga harus melakukan mandi wajib wiladah. Apa itu wiladah? Wiladah adalah darah yang pertama kali keluar pada saat melahirkan bersamaan dengan si jabang bayi.

Ketika seseorang melahirkan, maka otomatis dia akan mengeluarkan darah wiladah. Dalam keadaan ini, maka dia dalam keadaan yang sedang berhadas. Oleh karena itu, hadas tersebut harus disucikan dengan cara melakukan mandi wajib.

Dalam keadaan apapun, seorang wanita yang baru saja melahirkan tetap harus melakukan mandi wajib ini. lantas, bagaimana jika seseorang operasi cesar? Maka mandi wajib ini bisa dibantu tanpa harus memaksakan kondisi yang masih lemah.

Meninggal

Penyebab terakhir dari diwajibkannya melakukan mandi wajib adalah meninggal. Di dalam Islam, seseorang yang meninggal wajib untuk dimandikan, dikafani, disalati dan juga dimakamkan.

Memandikan jenazah hukumnya adalah wajib meskipun meninggal bukanlah sebuah hadas. Namun, tujuan dari melakukan mandi wajib pada jenazah adalah agar jenazah dalam keadaan yang suci sebelum dikebumikan.

Dalam keadaan apapun baik itu hancur atau jenazah dalam kondisi yang baik, maka tetap saja hukumnya wajib untuk menjadikannya. Tujuannya adalah untuk menghilangkan sisa-sisa kotoran atau hadas yang selama dia masih hidup di dunia.

Ada banyak sebab mengapa seseorang harus melakukan mandi wajib. Seperti yang sudah disebutkan di atas bahwa ada enam sebab dimana seseorang harus melakukan mandi wajib baik itu untuk pria ataupun wanita.

Dengan informasi seputar mandi wajib dan tata caranya yang sudah dijelaskan di atas semoga bisa memberikan perhatian bahwa mandi wajib itu sangat penting untuk dilakukan. Bahkan melakukan mandi wajib sangat wajib hukumnya agar ibadah Anda bisa kembali diterima setelah mengeluarkan hadas besar.

 


Comments

Leave a Reply