Tag: sistem

  • Sistem Ekskresi Pada Manusia dan Hewan Beserta Rangkumannya

    Sistem Ekskresi Pada Manusia dan Hewan Beserta Rangkumannya

    SISTEM EKSKRESI – Setiap hari kalian buang air kecil. Setiap saat kalian bernapas. Kalian akan berkeringat ketika melakukan banyak aktivitas, misalnya saat bermain bola.

    Apa sebenarnya yang kalian keluarkan dan mengapa harus dikeluarkan?

    Mari kita mempelajari apa yang disebut sistem ekskresi untuk menjawab pertanyaan-pertanyaan tersebut.

    Sistem Ekskresi

    gambar sistem ekskresi
    Sistem ekskresi pada manusia | pixabay.com

    Setiap hari kalian pasti mengeluarkan air seni (urin) pada saat buang air kecil. Saat kalian bernapas, kalian akan menghembuskan karbon dioksida, sebagai sisa pernapasan.

    Jika pada siang hari kalian berada di bawah terik matahari atau di saat malam hari udara sangat panas, kalian sering berkeringat.

    Jika kalian berada di salam kendaraan umum yang penuh sesah, bajukalian pun aka basah dengan keringat. Hal-hal tersebut merupakan proses yang sangat penting dan alamiah.

    Mengapa zat-zat tersebut dikeluarkan dari tubuh kita? Zat-zat tersebut merupakan zat sisa metabolisme yang sudah tidak berguna lagi bagi tubuh.

    Zat sisa metabolisme harus dikeluarkan dari tubuh karena dapat bersifat racun bagi tubuh. Proses pengeluaran zat sisa metabolisme yang tidak berguna bagi tubuh dari sel-sel tubuh disebut ekskresi.

    Zat sisa metabolisme adalah hasil pembongkaran zat makanan. Zat sisa metabolisme dikeluarkan dari tubuh oleh alat ekskresi.

    Sistem ekskresi berfungsi untuk membantu memelihara keseimbangan dalam tubuh makhluk hidup (homeostasis). Sistem ekskresi selain dilakukan dengan mengeluarkan zat sisa metabolisme, juga dengan  melakukan proses osmoregulasi.

    Osmoregulasi adalah pengaturan keseimbangan air dalam tubuh makhluk hidup. Tubuh makhluk hidup perlu menyeimbangkan jumlah air yang masuk dan keluar dari dalam tubuh.

    Alat Ekskresi pada Manusia

    Alat ekskresi pada manusia adalah paru-paru, kulit, ginjal, dan hati. Tugas utama organ-organ tersebut yaitu membuang sisa metabolisme.

    Sisa metabolisme pada manusia misalnya karbon dioksida, urea, dan zat warna empedu. Dari keempat organ tersebut, alat ekskresi yang terpenting adalah ginjal.

    Namun demikian, kita akan membahas semuanya.

    Alat Ekskresi – Ginjal

    sistem ekskresi alat ginjal
    Sistem ekskresi pada manusia| thenationonlineng.net

    Ginjal atau ren berjumlah sepasang dan berwarna merah tua. Kedua ginjal itu terletak di dalam rongga perut, di sebelah kanan dan kiri ruas-ruas tulang pinggang.

    Berat ginjal seseorang umumnya berkisar 0,5% dari berat badannya. Fungsi utama ginjal adalah mengekskresikan zat-zat sisa metabolisme yang mengandung nitogren, misalnya amonia.

    Amonia merupakan hasil pemecahan protein yang kita makan. Ginjal juga berfungsi mengekskresikan zat-zat yang jumlahnya berlebih, misalnya vitamin.

    Selain itu, ginjal juga berperan dalam mengatur keseimbangan air untuk mempertahankan cairan ekstraseluler dengan mengeluarkan air dari dalam tubuh bila jumlahnya berlebihan.

    Hal ini merupakan fungsi ginjal dalam osmoregulasi. Ekskresi dari ginjal berupa air seni (urin).

    Ginjal terdiri dari tiga bagian utama, yaitu bigian sumsum ginjal (medula), bagian luar (kulit ginjal atau korteks), dan rongga ginjal (piala ginjal atau pelvis renalis).

    Kulit Ginjal (korteks)

    Di dalam kulit ginjal terdapat jutaan alat penyaring yang disebut nefron. Setiap nefron terdiri dari badan Malpigh dan tubulus saluran).

    Badan malpighi tersusun atas kapsula Bowman dan glomerulus. Glomerulus merupakan anyaman pembuluh-pembuluh darah kapiler yang berupa gumpalan-gumpalan.

    Flomerulus dibungkus oleh Kapsula Bowman. Kapsula Vowman berbentuk seperti mangkuk atau piala.

    Sumsum Ginjal (medula)

    Sumsum ginjal terdiri dari pembuluh atau saluran berliku-liku yang disebut tubuus kontortus. Tubulus kontortus bermuara pada rongga ginjal.

    Rongga ginjal (pelvis renalis)

    Pada rongga ginjal bermuara pembuluh atau saluran pengumpu. Dari masing-masing rongga ginjal keluar saluran yang disebut uteter.

    Ureter berfungsi menyalurkan urin ke kantung kemih (vesica urinaria). Di kantung kemih, urin ditampung sementara sebelum keluar dari tubuh.

    Dari kantung kemih, urin dikeluarkan melalui saluran kantung kemih atau disebut uretra.

    Proses di dalam ginjal

    Darah di dalam ginjal akan mengalami proses penyaringan atau filtrasi. Proses penyaringan terjadi dalam glomerulus.

    Darah yang terdapat dalam glomerulus mengandung garam, ari, urea, gula, dan zat-zat yang akan disaring.

    Selain penyaringan di glomerulus terjadi terjadi pula pengikatan kembali sel-sel darah, kepingan darah, dan sebagian besar protein plasma.

    Hasil penyaringan di glomerulus adalah urin primer (filtrat glomerulus). Urin primer memiliki kandungan zat yang hampir sama dengan cairan yang menembus kapiler menuju ke ruang-ruang antar sel.

    Dalam keadaan normal, urin primer tidak mengandung sel darah merah, tetapi mengandung protein yang kadarnya kurang dari 0,03%.

    Selain itu, urin primer masih mengandung zat-zat yang diperlukan tubuh, yaitu glukosa (gula), asam amino, dan garam-garam.

    Di dalam tubulus kontortus atas (proksimal) terjadi penyerapan kembali (reabsorpsi) zat-zat yang masih berguna bagi tubuh, misalnya asam amino.

    Urin sekunder memiliki kadar urea yang tinggi. Urea ini bersifat racun bagi tubuh.

    Di dalam tubulus kontortus bawah (distal) terjadi penambahan lagi zat-zat sisa yang tidak berguna bagi tubuh.

    Urin selanjutnya disalurkan ke dalam rongga ginjal, dan kemudian disalurkan ke santung kemih melalui ureter.

    Komposisi urin tersebut adalah urea, air, dan garam. Jika kantung kemih sudah cuup mengandung urin, maka dinding kantung kemih tertekan dan menyebabkan timbulnya rasa ingin buang air kecil.

    Pada waktu buang air kecil, urin keluar melewati uretra. Urin seseorang yang normal mengandung air, urea, garam-garam (terutama garam dapur), dan zat warna empedu yang memberikan warna kuning pada urin.

    Selain itu, urin juga sering mengandung obat-obatan yang kita makan dan hormon. Jadi, di dalam urin tidak terdapat lagi gula (glukosa) dan protein.

    Jika urin seseorng mengandung gula, maka orang tersebut dikatakan menderita penyakit diabetes melitus atau kencing manis.

    Banyak sedikitnya urin dipengaruhi oleh jumlah air yang diminum. Bila air yang kita minum banyak, maka urin yang dihasilkan juga banyak, dan sebaliknya.

    Selain itu, bayak sedikitnya urin yang dikeluarkan juga dipengaruhi oleh hormon antidiuretika (ADH).

    Jika kita minum sedikit air, pengeluaran ADH akan terpacu. ADH memacu penyebab air. Oleh karena itu, urin yang dihasilkan akan banyak. Pengaturan jumlah air dalam tubuh inilah yang dimaksud dengan osmoregulasi.

    Dari uraian di atas, dapat kita pahami betapa pentingnya fungsi ginjal. Ginjal menyaring darah dan mengeluarkan zat sisa metabolesme yang bersifat racun bagi tubuh kita.

    2. Alat Ekskresi – Kulit

    sistem ekresi pada kulit
    Sistem ekskresi pada manusia| galderma.com

     

    Kulit berfungsi sebagai organ ekskresi karena mengandung kelenjar keringat (glandula sudorifera) yang mengeluarkan keringat.

    Keringat mengandung sisa-sisa metabolisme, yaitu larutan garam (terutama garam dapur), air, dan sedikit urea.

    Kelenjar keringat akan menyerap larutan garam, air, dan urea dari kapiler darah yang letaknya berdekatan.

    Selanjutnya, zat-zat yang terlarut itu dikeluarkan ke permukaan kulit melalui pori-pori sebagai keringat. Keringat yang keluar dari tubuh akan menyerap panas tubuh, sehingga suhu tubuh akan tetap.

    Pengeluaran keringat berhubungan dengan suhu lingkungan yang tinggi dan aktivitas tubuh yang meningkat. Bila suhu udara panas,kelenjar-kelenjar keringat akan bekerja giat sehingga pengeluaran keringat lebih banyak.

    Sebaliknya, bisa udara dingin pengeluaran keringat lebih sedikit sehingga pengeluaran air dari tubuh banyak melalui ginjal dan menyebabkan kita sering buang air kecil.

    Bila kita melakukan aktivitas tubuh yang meningkat, misalnya berolahraga, tubuh kita akan banyak mengeluarkan banyak keringat. Akibatnya kita akan merasakan haus.

    Sebaliknya, bila udara di sekitar kita sangat lembap, tubuh kita tidak akan mengeluarkan keringat.

    Pengeluaran keringat yang berlebih mengakibatkan hilangnya garam-garam mineral dari tubuh. Akibatnya, dapat menimbulkan kejang-kejang otot dan pingsan.

    Misalnya, seseorang yang berada di bawah terik matahari dalam waktu yang lama atau seseorang yang bekerja terlalu berat.

    Bila kita amati, kulit terdiri dari dua bagian, yaitu lapisan dalam (dermin), dan lapisan luar (epidermis).

    Epidermis

    Epidermis terdiri dari beberapa lapisan. Lapisan granulosum, merupakan lapisan mengandung lembak yang melindungi hilangnya cairan tubuh dan mencegah masauknya benda asing ke dalam kulit.

    Lapisan korneum (lapisan tanduk), merupakan lapisan yang terdiri dari sel-sel yang telah mati dan selalu mengelupas.

    Lapisan spinosum, merupakan lapisan yang memberikan kekuatan dan kelenturan kulit. Pada lapisan ini juga mengandung pigmen.

    Lapisan basal, merupakan lapisan yang selalu membentuk sel-sel baru.

    Dermis (kulit jaringan)

    Pada bagian dermis terdapat akar rambut, kelenjar keringat, kelenjar minyak, serabut saraf, dan pembuluh darah.

    di bawah lapisan dermis terdapat lapisan lemak yang berguna untuk melindungi tubuh dari pengaruh suhu luar.

    3. Alat Ekskresi – Paru-paru

    sistem ekskresi parau paru
    Sistem ekskresi pada manusia| prohealthadvisor.com

    Telah kalian ketahui, bahwa fungsi utama paru-paru adalah sebagai alat pernapasan. Namun demikian, karena paru-paru mengekskresikan zat sisa metabolisme (karbon dioksida dan uap air), maka paru-paru dibahas pula dalam sistem ekskresi.

    Karbon dioksida dan air yang merupakan sisa metabolisme akan dikeluarkan dari sel-sel dalam jaringan tubuh dan masuk ke dalam aliran darah melalui pembuluh baik dan dibawa ke jantung.

    Darah yang mengandung karbon dioksida dan akan dipompakan ke paru-paru melalui pembuluh nadi paru-paru.

    Pada alveolus paru-paru, karbon dioksida dan air berfungsi, kemudian diekskresikan melalui saluran pernapasan.

    Selanjutnya, karbon dioksida dikeluarkan melalui hidung. Sedangkan air dikeluarkan dari paru-paru dalam berbentuk uap air.

    Jadi, jelas bahwa paru-paru bukan hanya sebagai pernapasan saja, tetapi juga sebagai organ ekskresi.

    4. Alat Ekskresi – Hati

    sistem ekskresi pada hari
    Sistem ekskresi pada manusia| Dedaunan.com

    Hati atau hepar terletak di dalam rongga perut sebelah kanan, tepat di bawah sekat rongga dada. Hari berwarna merah tua dan merupakan kelenjar terbesar yang terdapat di dalam tubuh manusia.

    Hati selain berfungsi sebagai kelenjar dalam sistem pencernaan, juga berfungsi sebagai organ ekskresi.

    Hati merupakan bagian dari sistem ekskresi karena menghasilkan empedu. Empedu mengandung asam empedu, air, kolesterol, garam empedu, zat warna empedu, dan zat-zat lainnya.

    Hati juga berfungsi sebagai tempat perombakan atau penghancuran sel-sel darah merah yang telah tua.

    Hemoglobin yang terdapat pada sel darah merah dirombak menjadi bilirubin (zat warna empedu).

    Bilrubin dikeluarkan bersama dengan cairan empedu ke usus. Di dalam usus, blirubin mengalami pemecahan menjadi sterkoblin dan urobin. Sterkobilin memberi warna pada feses. Urobin memberi warna pada urin.

    Bila terjadi penyumbatan pada saluran empedu, maka cairan empedu akan masuk ke sistem peredaran darah. Akibatnya, cairan darah menjadi lebih kuning.

    Penyumbatan tersebut biasanya disebabkan oleh batu empedu dan endapan kolesterol.

    Di samping itu, bila hati tidak mampu menyaring blirubin dari darah (fungsi hati terganggu) maka blirubin yang berwarna kekuningan akan menumpuk pada jaringan-jaringan lain dan menyebabkan warna kuning pada kulit dan mata.

    Kelainan dan Penyakit pada Sistem Ekskresi

    Kita telah mempelajari alat ekskresi pada manusia. yaitu ginjal. paru-paru, kulit, dan hati. Alat-alat ekskresi tersebut bisa mengalami masalah dalam menjalankan fungsinya.

    Gangguan tersebut dapat terjadi bisa karena ketidak normalan organ maupun terkena penyakit.

    1. Kelainan dan Penyakit pada Ginjal

    gambar ginjal sistem ekskresi
    kibowbiotech.com | sistem ekskresi pada manusia dan hewan

    Kelainan dan penyakit pada ginjal antara lain diabetes insipidus, diabetes melizus, dan balu ginjal.

    Diabetes melitus

    #Kelainan dan penyakit pada sistem ekskresi

    Diabetes melitus (kencing manis) adalah penyakit yang bisa diketahui dengan adanya kadar gula (glukosai) yang tinggi dalam darah. Kadar glukosa yang tinggi dalam bisa menyebabkan penderita banyak mengeluarkan urin.

    Akibatnya, orang yang mengalami penyakit diabetes akan merasa kehausan. Beberapa penderita diabetes sering mengeluhkan mual, sakit kepala, dan muntah.

    Penyebab diabetes yaitu ketidakmampuan pankreas menghasilkan hormon insulin. Hormon insulin merupakan hormon yang menurunkan kadar gula dalam darah.

    Dalam keadaan normal, kadar gula yang tinggi dalam darah (misalnya sesudah makan), akan dinormalkan kembali oleh insulin. Cara mengatasi diabetes melitus adalah dengan mengatur kadar gula dalam darah, yaitu dengan  diet makanan untuk penderita diabetes, olahraga, suntikan hormon insulin, atau meminum obat-obatan.

    Diabetes insipidus

    Ciri-ciri yang tampak pada penderita diabetes insipidus adalah sering mengeluarkan urin berlebih. Penyebab diabetes insipidus yaitu kekurangan ADH.

    Kurangnya ADH mengakibatkan peningkatan pengeluaran win, peningkatan dehidrasi pada penderita, rasa haus terus-menerus. dan tekanan darah rendah. Diabetes insipidus diatasi dengan pemberian ADH sintetis melalui suntikan, dihirup, ataupun tablet.

    Batu ginjal

    Batu ginjal adalah penyakit karena adanya batu (endapan garam kalsium) di dalam rongga ginjal, saluran ginjal, atau di dalam kantung kemih. Adanya batu tersebut menyulitkan keluarnya urin dan menimbulkan rasa nyeri.

    Salah satu penyebab penyakit batu ginajal adalah kurangnya cairan yang masuk ke dalam tubuh, kegiatan yang berlebihan disertai dehidrasi, dan konsumsi obat-obatan yang mengandung asam urat.

    Pengobatan batu ginjal dapat dilakukan dengan operasi. Pencegahan dapat dilakukan dengan mencegah terjadinya dehidrasi (kekurangan cairan dalam tubuh).

    Nefritis

    Netrifitis yaitu kerusakan pada nefron (glomerulus) karena infeksi bakteri. Penyakit nefritis menyebabkan ginjal tidak bekerja dengan normal. Akibatnya, urea masuk ke dalam darah dan gejala ini disebut uremia.

    Uremia menyebabkan penyerapan air terganggu sehingga terjadi penimbunan air di kaki (kaki membesar) yang disebut edema. Penyakit inilah yang sering disebut gagal ginjal.

    Untuk menangani penyakit ini, dokter menganjurkan penderita gagal ginjal untuk melakukan cuci darah. Cara lain penanganan gagal ginjal untuk jangka panjang adalah dengan transplantasi ginjal (cangkok ginjal).

    Cuci darah (dialisis)

    Untuk melakukan cuci darah, pasien diletakkan pada suatu alat yang disebut mesin dialisis (dialiser). Selama cici darah, darah pasien diambil melalui pembuluh nadi (arteri).

    Darah penderitagagal ginjal dicuci dalam dialiser. Setelah darah dicuci, diperoleh darah bersih dan kembali dimasukkan ke dalam tubuh penderita melalui pembuluh vena.

    Cuci darah memerlukan waktu lebih kurang enam sampai sepuluh jam. Cuci darah dapat dilakukan sampai ginjal normal kembali, balk secara alami maupun melalui operasi.

    Perbedaan antara ginjal alami dengan dialiser ini yaitu ginjal dapat melakukan penyaringan, penyerapan, dan pengeluaran. Sedangkan dialiser hanya dapat melakukan penyaringan.

    Cangkok ginjal (transplantasi ginjal)

    Cangkok ginjal dilakukan melalui operasi. Ginjal baru biasanya di letakkan di bawah ginjal pasien yang telah rusak. Cangkok ginjal dapat berhasil jika tubuh penderita dapat menerima ginjal bare.

    Akan tetapi, cangkok ginjal kadang-kadang gagal karena ginjal ban, ditolak oleh tubuh penderita. Hal ini dapat terjadi karena sistem kekebalan tubuh penderita menolak ginjal bare yang dianggap sebagai jaringan asing.

    Akibatnya, tubuh penderita mencoba menghancurkan ginjal yang masuk ke dalam tubuh. Untuk mengurangi resiko ini, organ ginjal yang dicangkokkan ke penderita berasal dari anggota keluarga atau kerabat terdekat penderita kerusakan ginjal.

    2. Kelainan dan Penyakit pada Hati

    gambar sakit jantung sistem ekskresi
    financialtribune.com | sistem ekskresi pada manusia dan hewan

    Kelainan dan penyakit pada hati misalnya hepatitis. Hepatitis adalah penyakit peradangan hati yang disebabkan oleh virus. Ada tujuh tipe hepatitis berdasarkan jenis virus yang menginfeksi hati, yaitu hepatitis A. B, C, D, E, F. dan G.

    Namun, kita hanya akan membahas hepatitis A, B, dan C. Hepatitis A disebabkan oleh infeksi Hepatitis A Virus (HAV). Hepatitis A dapat menular melalui makanan, air. dan peralatan yang terkontaminasi HAV.

    Hepatitis B disebabkan oleh infeksi Hepatitis B Virus (HBV). Hepatitis B dapat menular melalui darah, misalnya melalui transfusi darah, penggunaan jarum suntik yang terkontaminasi virus hepatitis B, atau sating berganti sikat gigi dengan penderita hepatitis B.

    Hepatitis C disebabkan oleh virus yang belum diketahui secara past, namun bukan virus hepatitis A maupun virus hepatitis B.

    Gejala-gejala umum hepatitis A, B, dan C sama, yaitu seperti gejala terserang flu. Misalnya, demam, mual, muntah, rasa sakit di bagian perut, dan urin berwama gelap. (baca: cara mengecilkan perut)

    Pencegahan hepatitis A yaitu dengan pemberian vaksin ISG (Immune Serum Globulin). Hepatitis B dapat dicegah dengan pemberian vaksin HBIG (Hepatitis B Immune Globulin).

    Sedangkan hepatitis C belum ada vaksinnya. Namun, pencegahan dapat dilakukan dengan pemeriksaan darah yang didonorkan pada seseorang yang mendapat transfusi darah.

    Sistem Ekskresi pada Hewan

    gambar burung hantu owl sistem ekskresi
    slidesharecdn.com | sistem ekskresi pada manusia dan hewan

    Sistem ekskresi pada hewan yang akan kita bahas pada kali ini meliputi sistem ekskresi pada ikan, serangga, amfibi, burung, reptil, dan mamalia.

    1. Sistem Ekskresi pada Ikan

    Alat ekskresi ikan berupa ginjal dan urin. mengandung nitrogen dalam bentuk amonia. Sedangkan insang mengeluarkan karbon dioksida sisa pernapasn.

    2. Sistem Eksresi pada Serangga

    Alat ekskresi pada serangga disebut buluh malpighi. Butul Malpighi terletak dekat ussu bagian belakang. Buluh Malpighi mengambil zat-zat sisa pencernaan dalam bentuk cairan dari darah serangga.

    Zat-zat sisa berupa nitrogen diubah menjadi asam urat. Asam urat dikeluarkan dari tbuh serangga dalam bentuk pasta putih.

    3. Sistem Ekskresi pada Amfibi

    Alat ekskresi pada amfibi berupa ginjal dan paru-paru. Ginjal menghasilkan urin. Urin dikeluarkan melalui kantung kemih ke kloaka.

    Kloaka merupakan saluran urin, saluran pencernaan, dan saluran kelami. Sedangkan paru-paru mengeluarkan sisa pernapasan berupa karbon dioksida.

    4. Sistem Ekskresi pada Reptil

    Alat ekskresi pada reptil berupa ginjal dan paru-paru. Zat-zat sisa metabolisme dalam urin dikeluarkan oleh ginjal dan bermuara pada kloaka. Sedangkan paru-paru mengeluarkan karbon dioksida.

    5. Sistem Ekskresi pada Burung

    Alat ekskresi pada burung berupa ginjal dan paru-paru. Ginjal mengeluarkan nitrogen dalam bentuk asam urat.

    Asam urat dikeluarkan dari tubuh burung dalam bentuk pasta putih sepreti pada serangga. Sedangkan paru-paru mengeluarkan karbon dioksida sisa pernafasan.

    6. Sistem Ekskresi pada Mamalia

    Sistem ekskresi pada mamalia umumnya sama seperti manusia.

    Rangkuman Sistem Ekskresi

    dokumen resume sistem ekskresi
    unsplah.com | sistem ekskresi pada manusia dan hewan
    1. Zat-zat sisa metabolisme yang sudah tidak berguna bagi tubuh harus dikeluarkan dari tubuh. Jika tidak, zat-zat sisa ini dapat bersifat racun bagi tubuh. Proses pengeluaraan zat-zat sisa metabolisme dari tubuh dan tidak lagi berguna bagi tubuh disebut ekskresi.
    2. Alat ekskresi pada manusia adalah paru-paru, ginjal, hati, dan kulit.
    3. Ekskresi ginjal berupa urea dan garam. Urea dan garam dikeluarkan berupa air seni (urin). Urin mengandung air, urea, dan garam.
    4. Ginjal manusia berwarna merah dan berjumlah sepasang. Ginjal terletak di dalam rongga perut, di sebelah kanan dan kiri ruas-ruas tulang belakang. Bagian ginjal terdiri dari kulit ginjal (korteks), sumsum ginjal (medula), dan rongga ginjal (pelvis renalis).
    5. Kelainan dan penyakit pada ginjal antara lain diabetes insipidus, diabetes melitus, batu ginjal, dan insipidus.
    6. Penanganan penyakit gagal ginjal yaitu dengan congkok ginjal dan cuci darah.
    7. Ekskresi kulit berupa urea dan garam. Urea dan garam dikeluarkan berupa keringat yang mengandung air, sedikit  urea, dan garam.
    8. Kulit terdiri dari lapisan epidermis dan dermis. Kelenjar keringat terdapat di dalam lapisan dermis.
    9. Ekskresi paru-paru berupa uap air dan karbon dioksida.
    10. Keskresi hati berupa zat-zat kimia yang dikeluarkan berupa empedu. Empedu mengandung antara lain asam empedu, zat warna empedu, garam empedu, dan zat kimia lain.
    11. Kelainan dan penyakit pada hati yaitu hepatitis, A, B, dan C.
    12. alat eksresi pada serangga disebut bulu Malgighi.
    13. Alat ekskresi pada ikan berupa ginjal dan insang.
    14. Alat ekskresi pada amfibi, reptil, dan burung berupa ginjal dan paru-paru.

    Demikian penjelasan mengenai sistem ekskresi pada manusia dan hewan yang bisa kami sharingkan pada kesempatan kali ini, semoga bermanfaat dan menambah ilmu pengetahuan untuk Anda.

    Ingin tahu tips-tips tentang kesehatan wanita? Kunjungi https://rahimsehat.com , Anda akan menemukan berbagai informasi lengkap kewanitaan tentang keputihan, haid, rahim turun, dan banyak bagai.

    Baca jugaSistem Indra Pada Manusia

    # Sistem Ekskesi Pada Manusia dan Hewan

  • Sistem Indra Pada Manusia Besarta Fungsi Setiap Bagian-bagiannya

    Sistem Indra Pada Manusia Besarta Fungsi Setiap Bagian-bagiannya

    SISTEM INDRA – Pada artikel sebelumnya kita telah membahas tentang sistem saraf dan sistem hormon yang merupakan bagian dari sistem komunikasi.

    Kedua sistem tersebut berfungsi mengatur dan mengendalikan aktivitas organ tubuh. Aktivitas organ tubuh ini didasarkan pada proses komunikasi berupa rangsang.

    Alat yang menerima rangsang sebut reseptor. Alat indra juga memiliki kemampuan untuk menerima rangsangan, jadi alat indra pada manusia bisa disebut dengan reseptor.

    Alat indra terdapat pada semua makhluk hidup. Alat indra berguna sebagai media untuk berinteraksi dengan makhluk hidup lainnya, menghindari musuh, dan sebagainya.

    Kepekaan alat indra dalam menanggapi rangsang dapat berkurang jika ada gangguan pada alat tersebut.

    Gangguan tersebut dapat disebabkan oleh penyakit atau adanya kelainan pada alat indra. Pada artikel kali ini, kita akan mempelajari alat-alat indra pada manusia dan kelainan serta penyakit yang menyerangnya.

    1. Sistem Indra – Mata

    mata melotot
    pixabay.com

    Mata merupakan alat indra yang unik karena sangat peka terhadap cahaya. Mata dapat melihat benda karena adanya pantulan cahaya dari benda.

    Jika kamu mengamati mata yang tampak dari luar, akan terlihat bahwa mata berbentuk bulat dan terletak di dalam rongga.

    a. Bagian-bagian mata

    Bola mata dilekatkan oleh beberapa otot pada tulang tengkorak. Otot-oto tersebut terdiri atas tiga pasang otot yang ketiganya disebut otot silindrais.

    Ketiganya berfungsi sebagai penggerak bola mata ke bawah, ke atas, ke kiri, atau kekanan.

    Agar mata dapat menjalankan fungsinya dengan baik, mata dilindungi oleh alis mata, kelopak mata, rambut mata, dan kelenjar air mata.

    Perhatikan teman Anda, adakah bagian-bagian yang telah disebutkan tadi?

    Alis mata berfungsi untuk menahan turunnya keringat dari dahi ke bola mata. Rambut mata berfungsi melindungi bola mata dari debu atau benda-benda lainnya.

    Adapun kelopak mata berfungsi menjaga bola mata dan dari debu dan manyaring sinar matahari yang menyilaukan. Kelenjar ari mata berfungsi menghasilkan air mata.

    Cairan yang dikeluarkan oleh kelenjar mata akan disebarkan ke bagian bola mata depan saat kamu berkedip. Dengan berkedip, debu atau kotoran yang ada di bola mata akan tersingkirkan.

    Selain itu, bola mata terpelihara dari kekeringan. Kedipan mata terjadi dengan jangka waktu yang sangat singkat. Mata kita akan sakit apabila tidak berkedip dalam jangka waktu yang lama.

    Bola mata manusia terdiri atas tiga lapisan, yaitu lapisan dalam (retina), lapisan tengah (koroid), dan lapisan luar (retina).

    Sklera merupakan lapisan putih yang titis, namun santat kuat. Bagian depan sklera disebut kornea. Kornea berfungsi mengatur cahaya yang masuk ke mata.

    Lapisan tengah atau koroid berwarna gelap. Lapisan ini banyak mengandung pembuluh darah dan berfungsi menyerap cahaya.

    Selain itu juga berfungsi mengurangi berkas cahaya yang memantul di sekitar mata bagian dalam.

    Bagian depan selaput ini terputus dan membentuk selaput pelangi atau iris. Selaput tersebut ada yang berwarna hitam, biru, abu-abu, atau hijau.

    Bagian inilah yang menentukan warna mata orang. Pada bagian tengah iris terdapat lubang untuk masuknya cahaya ke dalam mata. Lubang ini disebut pupil.

    Besar-kecilnya pupil di atau oleh iris yang berhubungan dengan banyak atau sedikitnya cahaya yang masuk.

    Lapisan dalam mata atau retina disebut juga selaput jala. Bagian ini merupakan reseptor pada mata. Pada retina terdapat bintik kuning.

    Bintik kuning sangat peka terhadap cahaya dan warna. Oleh karena itu, jika kamu melihat suatu benda dan bayangan jauh pada bintik kining, benda tersebut akan tampak jelas dan tajam.

    Seseorang yang memiliki mata sehat dan normal, dapat melihat suatu benda dari dekat maupun jauh pada jarak tertentu dengan jelas.

    Hal ini karena lensa matanya mampu memipih dan mencembung sesuai dengan jarak objek benda yang dilihatnya.

    Ketikakamu melihat objek benda yang jauh, otot lensa akan mengendur. Dengan demikian, lensa mata akan memipih.

    Sebaliknya, ketika melihat objek benda yang dekat, otot lensa akan berkontraksi. Hal ini akan diikuti dengan mencembungnya lensa mata.

    Mencembungnya dan memipihnya lensa mata bertujuan untuk memfokuskan cahaya yang terpantul dari benda yang terlihat agar bayangan jatuh tepat pada retina.

    Bagai mana proses perjalanan cahaya pada bola mata? Cahaya yang ditangkap mata bertutut-turut akan melalui kornea mata, aqueous humor, pupil, lensa, vitrues humor, dan akhirnya pada retina.

    Retina sebagai reseptor akan meneruskan ke otak melalui sel sarf sensorisnya dan otak akan menerjemahkan bayangan yang tertangkap oleh retina.

    b. Kelalainan dan penyakit pada mata

    Apakah kamu atau teman sepermainmu ada yang menggunakan kaca mata? Orang yang biasanya menunjukkan ada kelainan pada matanya.

    Apa saja kelainan dan penyakit pada mata? Berikut ini beberapa kelainan dan penyakit pada mata.

    1. Rabun jauh

    Rabun jauh atau miopi merupakan ketidakmampuan mata untuk melihat objek yang jauh dengan jelas.

    Hal ini karena lensa mata terlalu cembung atau bola mata terlalu panjang. Akibatnya, bayangan jatuh di depan bintik kuning. Penderita miopi dapat ditolong menggunakan kaca mata berlensa cekung.

    2. Rabun dekat

    Penderita rabun dekat atau hipermetropi tidak mampu melihat objek benda secara jelas dari jarak dekat.

    Hal ini terjadi karena lensa mata terlalu pipih, bayangan akan jatuh di belakang bintik kuning. Kelainan ini dapat dikoreksi dengan menggunakan kaca mata berlensa cembung.

    3. Astigmata

    Astigmata disebabkan permukaan lensa atau lengkungan kornea yang tidak mulus. Akibatnya, bayangan yang jatuh tidak tepat pada bintik kuning. Penglihatan penderita astigmata dapat dikoreksi dengan lensa silindreis.

    4. Glukoma

    Glukoma merupakan suatu keadaan yang mana tekanan bola mata meninggi. Jika tidak segera diobati dapat menyebabkan kebutaan. Umumnya penyakit ini dialami orang-orang yang berusia 40 tahun ke atas.

    5. Trachoma

    Trachoma merupakan virus yang menimbulkan peradangan pada kornea. Jika tidak segera diatasi dapat menyebabkan kebutaan. Trachoma dapat diobati dengan pemberian antibiotik.

    6. Katarak

    Penyakit ini disebabkan terjadinya pengeruhan pada lensa. Semakin keruh lensa, semakin tidak jelas penglihatan, lama-kelamaan dapat menyebabkan kebutaan.

    Pengangkatan lensa katarak dan menggantikannya dengan lensa buatan merupakan cara terbaik dalam pengobatannya.

    2. Sistem Indra – Telinga

    gambar telinga dari batu
    pixabay.com

    Kamu dapat mendengar suatu karena memiliki indra pendengar berupa telinga. Telinga merupakan alat indra yang sangat peka terhadap rangsang suara.

    Hal ini karena telinga memiliki saraf-saraf pendengaran. Selain adanya saraf pendengaran, telinga tersusun atas beberapa bagian. Bagian-bagian apa saja yang menyususn telinga itu?

    a. Bagian-bagian telinga

    Telinga tersusun atas telinga bagian dalam, bagian tengah, dan bagian luar. Telinga bagian luar terdiri atas daun telinga, saluran telinga, dan selaput gendang atau membran timpani.

    Daun telinga berfungsi membantu memusatkan gelombang suara yang masuk ke saluran pendengaran.

    Selaput gendang atau membran timpani berfungsi menangkap gelombang sura.

    Pada telinga bagian tengah terdapat tida macam tulang, yaitu tulang landasan (incus), tulang martil (malleus), dan tulang sanggurdi (stapes).

    Ketiga tulang tersebut berfungsi meneruskan dan mengubah gelombang suara dari gendang telinga atau selaput gendang ke bagian telinga.

    Di bagian tengah telinga juga terdapat suatu saluran yang berhubungan dengan pangkal tenggorokan. Saluran ini disebut saluran Eustachius.

    Saluran ini berfungsi menyeimbangkan tekanan udara di telinga bagian luar dan tengah.

    Telinga bagian dalam terdiri atas rumah siput (koklea) dan tida saluran setnah lingkaran berfungsi menjaga keseimbangan tubuh.

    Bagiamna perjalanan gelombang suara sehingga otak dapat mengartikan gelombang suara tersebut?

    Di sekitarmu banyak terdapat gelombang suara. Gelombang suara ini ditangkap oleh daun telinga dan diteruskan menuju membran timpani.

    Membran ini akan menangkap gelombang suara dan mengubahnya menjadi getaran. Getaran tersebut akan melewati tulang pendengaran, yaitu martil, landasan, dan sangurdi.

    Dari tulang pendengaran, getaran tersebut akan diteruskan menuju rumah siput. Getran yang sampai pada rumah siput akan menyebabkan cairan yang terdapt di dalamnya bergerak.

    Di rumah siput ini pun banyak terdapat reseptor berupa rambut-rambut sensoris.

    Seiring pergerakan cairan pada rumah siput, rambut-rambut sensoris ini bergetar. Gerakan ini kemudian akan dikirm oleh sel saraf sensoris menuju otak dalam bentuk imuls. Otak akan menerjemahkan impuls ini sebagai suara.

    b. Kelainan penyakit pada telinga

    Ada beberapa kelainan dan penyakit pada pelinga. Umumnya jika tidak segera diatasi dapat menyebabkan ketulian. Berikut ini beberpa kelainana dan penyakit pada telinga.

    1. Tuli.
      Otang yang sudah tidak dapt lagi mendengar dikatakan tuli. Tuli dapat disebabkan menumpuknya kotoran telinga sehingga menumbat saluran telinga. Oleh karena itu, rajin-rajinlah membersihkan saluran telinga. Guanakan pembersih telinga yang steril.
    2. Radang telinga tengah
      Penyakit ini disebabkan oleh bakteri atau virus. Biasanya radang telinga tengah diikuti radang pada saluran pernapasan bagian atas (radang tenggorokan). Biasanya radang telinga paling sering menyerang anak-anak.
    3. Mabuk perjalanan
      Mabuk perjalanan ini disebabkan adanya gangguan pada tiga saluran setengah lingkaran. Gangguan ini dapat disebabkan rangsangan yang terus-menerus oleh gerakan-gerakan atau getaran-getaran yang terjadi selama perjalanan sehingga keseimbangan tubuh terganggu.

    3. Sistem Indra – Hidung

    wanita mencium bunga
    pixabay.com

    Apakah kamu dapat merasakan harumnya masakan pada saat ibumu menggoreng ikan di dapur? Kamu dapat mencium harumnya masakan karena memiliki indra pembau berupa hidung.

    Hidung merupakan indra pembau yang peka terhadap ransang berbentuk gas dan uap. Di dalam rongga hidung terdapat sel-sel reseptor yang dilengkapi dengan rumbut-rambut halus berselaput lendir.

    Paaa waktu kamu menicum aroma makanan, zat berbau yang menguap dari masakan tersebut terhirup bersama udara pernapasan.

    Kemudian, larut bersama selaput lendir di dalam rongga hidung. Hal ini merangsang ujung sel saraf pembau di dalam rongga hidung.

    Dari ujung sel saraf pembau di dalam rongga hidung. Dari ujung sel saraf pembau ini impuls akan diteruskan ke otak. Setelah dari otak, kamu dapt mengatakan bahwa masakan tersebut harum. Berdasarkan penjelasan ini, pastinya kamu sudah tahu apa fungsi utama dari sistem indra hidung.

    Fungsi indra pembau akan hilang jika terjadi penymbatan rongga hidung (misalnya oleh polip atau tumor) dan adanya infeksi pada reseptor-rseptor pembau oleh virus.

    Hilangnya fungsi indra pembau disebut anosmia.

    4. Sistem Indra – Lidah

    gambar anak kecil menjilat es krim
    pixabay.com

    Mengapa kamu dapat merasakan asinnya garam, manisnya gula, dan pahitnya kopi? Organ apa yang berfungsi untuk merasakan manis dan pahitnya sesuatu? Organ untuk mengetahui rasa ini adalah lidah.

    Oleh karena itu, lidah disebut sebagai indra pengecap. Selain itu, lidah juga berfungsi untuk mengatur makanan, menelan, dan membantu berbicara.

    Cucilah tanganmu dan peganglah permukaan lidahmu. Ada yang kamu rasakan? Permukaan lidah terasa kasar karena memiliki tonjolan-tonjolan atau kuncup-kuncup pengecap yang disebut papila.

    Pada papila ini terdapat ujung-ujung sek saraf pengecap. Di dalamnya papila terdapat banyak puting-puting pengecap (taste bun). 

    Puting pengecap ini memiliki sel reseptor yang di ujungnya terdapat rambut-rambut halus. Setiap sel reseptor dihubungkan dengan sel saraf sensoris.

    Setiap makanan yang terlarut dalam mengadakan kontak dengan rmbut-rambut halus, akan mernagsang sel reseptor.

    Selanjutnya, sel reseptor akan mengubah zat kimia itu menjadi impuls. Impuls selanjutnya diteruskan ke otak oleh sel saraf sensoris untuk diterjemahkan. Selanjutnya, kamu akan meraskan rasa makanan yang kamu makan.

    Demikanlah beberpa hal pembahasan mengenai sistem indra pada manuisa, semoga menambah pengetahuan bagi kamu, dan menginspirasi kamu untuk mencintai ciptaan yang telah diberikan oleh  Sang Pencipta kepada kita.

    Baca juga :

    # Sistem Indra