CARA MEMBUAT GARAM – Berbagai cara membuat garam ada di negeri kita. Indonesia merupakan negara maritin yang dikelilingi wilayah lautan. Hampir 70% wilayah Indonesia merupakan lautan, 97 persen mengandung garam dan sisanya mengandung air tawar sebanyak 3%.
Indonesia yang kaya akan wilayah laut harusnya memiliki stok garam yang melimpah untuk masyarakat. Tapi, sangat disayangkan, baru-baru ini pemerintah malah mengimpor garam dari luar negeri, seperti yang diberitakan pada detik.com.
Cukup aneh ketika Indonesia yang merupakan negara maritin masyarakatnya masih ada yang mengalami penyakit Gondok, yaitu penyakit pembengkakan pada leher yang salah satu penyebabnya adalah kekurangan garam beryodium.
Gram memiliki fungsi yang cukup penting untuk tubuh kita. Di dalamnya terdapat Natrium yang bisa menjaga keseimbangan tubuh kita, selain itu Natrium juga bisa membantu kecerdasan otak kita. Selain itu, juga terdapat Yodium yang bisa mencegah penyakit gondok dan membantu pertumbuhan anak.
Pada Zaman Romawi, garam banyak digunakan untuk aktifitas sehari-hari, terutama untuk menyimpan makanan. Pada saat itu, para pedagang sering melakukan perjalanan jauh, sehingga perlu menyiapkan perbekalan yang cukup selama perjalanan. Supaya makanan tidak basi, maka perlu diawetkan menggunakan garam.
Dalam membuat garam, ada beberapa cara yang bisa kita gunakan, mulai dari cara tradisional hingga modern. Berikut beberapa cara membuat garam yang perlu kamu ketahui.
Daftar Isi
Beberapa Faktor yang Mempengaruhi dalam Membuat Garam
Sebelum membuat garam, sangat perlu sekali memperhatikan fakor-faktor yang berhubungan dengan pembuatan garam. Bebereapa faktor tersebut akan mempengaruhi cara membuat garam sehingga bisa mengasilkan kwalitan terbaik. Beberapa faktor yang mempengaruhi pembuatan garam seperti Air Laut, Cuaca, Faktor Tanah, dan Kondisi Air, berikut penjelasannya.
Air Laut
Kualitas air laut sangat mempengaruhi proses dan cara membuat garam. Di Indonesia tidak semua air pantai bisa buat menjadi garam, tingkat keasaman air laut sangat diperhatikan di sini. Kalau di daerah tersebut berdekatan dengan hilir sungai, kemungkinan besar air laut sudah tercampuri oleh air tawar.
Cuaca
- Cuaca berangin, semakin kencang angin yang tertiup maka akan mempercepat penguapan air laut. Hal ini diimbangi juga dengan faktor suhu udara pada daerah tersebut. Jika suhu udara panas dan udara bertiup kencang, maka air akan cepat menguap, tapi kalau kondisinya dingin, hasil yang di dapat tidak seperti ketika suhunya panas.
- Curah hujan (intensitas), faktor ini mempengaruhi penguapan dari air laut. Apabila intensitas hujan yang tinggi, maka menurunkan tingkat produktivitas pembuatan garam.
- Panjang kemarau, berpengaruh pada jangka waktu yang diberikan untuk membuat garam. Jika kemarau terjadi dalam jangka waktu yang lama, maka produktivitas pembuatan garam akan semakin meningkat.
Tanah
Sifat porositas (daya serap tanah) sangat mempengaruhi dalam proses pembuatan garam, terutama dengan cara tradisional. Apabila kecepatan perembesan air dalam tanah lebih cepat dari proses penguatan, maka garam yang dihasilkan tidak akan terlalu banyak.
Kondisi Air
Konsentrasi air garam supaya bisa mengkristal antara 25-29° Be. Bila konsentrasi air tua dibawah 25°Be, maka Kalsium Sulfat akan banyak mengendap, sedangkan kalau konsentrasi air tua lebih dari 29°Be maka Magnesium akan banyak mengendap.
Cara Membuat Garam Secara Tradisional
Cara membuat garam dengan cara tradisional bisa dilakukan dengan peralatan yang sederhana. Kita cuma membutuhkan lahan yang luas untuk proses penguapan dan alat untuk mengalirkan/menyiramkan air laut ke tempat penguapan.
1. Mengalirkan Air Laut ke Tempat yang Luas
Tempat yang luas (biasanya sepetak tanah yang sudah dipersiapkan khusus), tempat ini digunakan untuk menampung air laut yang akan menguapkan air laut. Air dimasukkan kedalam tempat ini dengan ditimba menggunakan jerigen atau dengan memanfaatkan pasang surut air laut.
Apabila menggunakan cara pasang surut air laut, tanah diposisikan tidak terlalu tinggi dari air laut. Ketika air sedang pasang, penutup dibuka supaya air bisa masuk ke dalam. Apabila air sedang surut, maka penutup air ditutup supaya air laut terjebak di dalamnya.
2. Menjemur di Bawah Terik Matahari
Air yang sudah terkumpul pada sepetak tanah, dijemur di bawah teris sinar matahai supaya air laut bisa menguap dan menyisakan butiran-butiran kristal yang akan menjadi garam.
3. Proses Pemanenan
Penguapan air laut akan menyisakan garam yang akan kita panen. Petani garam tinggal mengumpulkan dan mengamilnya untuk bisa dipanen dan dijual di pasaran.
Cara Membuat Garam dengan Teknologi Ulir Filter (TUF) Geomembran
Cara membuat garam dengan metode TUF menjadi alternatif untuk mendapatkan garam dengan kualitas bagus dengan kadar garam diatas 90%.
Prinsip utama dari teknologi ini adalah mempercepat proses pembuatan air tua (20° Be) dengan memperpanjang aliran air serta tetap mempertahankan kebersihan air dan meja hablu/meja garam. Proses menjaga kebersihan air dilakukan dengan memasang filter pada saluran air dan memasang terpal hitam pada meja hablur.
Menurut Kementrian Kelautan dan Perikanan (KPK) dari pengkajian dengan melakukan modifikasi pada sistem pertanian garam dengan cara TUP bisa meningkatkan produktivitas hingga 100%.
Terbukti, cara membuat garam dengan menggunakan metode UTF bisa meningkatkan produktivitas seperti yang terjadi di Jawa Barat yaitu Cirebon, Indramayu dan Karawang. Petani yang awalnya hanya bisa menghasilkan 60-80 ton garam sekali panen, kini bisa menghasilkan 120-140 ton garam dalam per hektar.
Adapun konsep TUP bisa Anda lihat lewat ilustrasi gambar berikut ini.
Ilustrasi Cara Membuat Garam dengan TUF
Filter ini dipasang dengan kincir angin untuk menyaring partikel-partikel yang akan mengotori air garam.
Proses Pembuatan Garam dengan TUF dan Pengukuran Kekentalan Air (BOUMETER)
Air Laut yang masih murni dengan densitas antara 0-1° Be dialirkan dengan menggunakan pompa ke dalam petak penampungan pertama. Air laut yang telah alirkan, ditunggu hingga kadar densitanya mencapai 3° Be.
Selanjutnya, air dari dari kolam penampung pertama dialirkan ke kolam penampungan ke-2 menggunakan pompa melalui ulir besar. Menglirnya air garam melalui ulir besar ini bertujuan supaya air baku mengalami penguapan yang cukup banyak dan signifikan, serta diharapkan dengan menempuh perjalanan yang lebih panjang kotoran-kotoran yang bisa mengotori air bisa tersaring dan membuat air menjadi bersih.
Air dalam petak penampungan ke-2 di setting memiliki ketinggian antar 3-5 cm, kemudian diukur dengan Boumeter untuk dilihat berapa densitasnya. Diharapkan hasil pengukuran menunjukkan 12°Be.
Setelah selesai dilakukan pemrosesan dalam penampungan 2, air dialirkan ke petak penampungan ke-3 melalui ulir kecil. Hampir sama dengan ulir besar, tujuan dialirkannya air melewati ulir kecil dengan jarak yang panjang adalah untuk mempermudah penguapan air laut untuk mendapatkan kekentalan sebesar 20 °Be.
Dari kotak penampungan 3 ini, air dialirkan ke Bunker atau meja hablur dengan densitas sekitar 20-25°Be. Perjalanan air dari penampungan 1 sampai meja hablur membutuhkan waktu sekitar 14-15 hari, lebih cepat dari proses pembuatan garam secara tradisional.
Cara Membuat Garam Beryodium
Garam Yodium atau Iodium adalaah garam yang mengandung komponen NaCl minimal 94,7%, air laut max 5% dan Kalium lodat (K103) sebanyak 30-80 ppm (mg/kg) serta senyawa-senyawa lainnya.
Cara membuat gara beryodium pada dasarnya hanya menambahkan Zar Iodimum (KIO3). Tujuannya adalah untuk mencukupi kebutuhan tubuh manusin akan zat iodium. Jika tubuh kekurangan zat iodium, akan menyebabkan pembesaran pada kelenjar Tyroid atau yang lebih dikenal dengan penyakit gondok.
Peralatan Pembuatan Garam Beryodium
Proses pembuatan garam yodium harus dilakukan secara kontinyu jangan sampai berhenti. Tujuannya supaya zat iodium dan garam bisa bercampur dengan sempurna. Sehingga harus menggunakan tenaga mesin dalam mengerjakannya. Berikut peralatan yang dibutuhkan dalam membuat garam beryodium :
- Molen
- Mesin dengan pengering putar
- Belt Conveyor
- Screw Conveyor
- Sprayer( tekanan cukup tinggi)
Cara Kerja Membuat Garam Beryodium
- Ukur dan Timbang garam yang akan di iodisasi
- Masukan garam yang bak pengadukan di ratakan permukaannya dengan ketebalan 5 Cm.
- Masukan larutan KI03 ke dalam sprayer yang telah di buat sesuai dengan formula yang di tentukan.
- Lakukan penyemprotan 1/3 bagian dari kebutuhan, diaduk secara merata sampai Homogen
- Lakukan uji hasil dengan iodine test, bila belum memenuhi syarat, lanjutkan pengadukan ulang sampai mutu terpenuhi.
Formula Membuat Garam
Untuk mendapatkan garam beriodium dengan kualitas 40 – 50 PPM maka dibutuhkan formula yang tepat sebagai berikut :
Garam | 25 ton | 20 ton |
KI03 | 1 Kg | 1 Kg |
Air pelarut KI03 k | 25 liter | 20 liter |
Adapun penggunaan zat iodium (KI03) disesuaikan dengan besar garam yang hendak diproses.
Demikian artikel cara membuat garam dilihat dari berbagai metode di Indonesia, semoga bermanfaat. Bagikan kepada teman Anda supaya mereka juga mendapatkan manfaat dari artikel ini.
Terimakasih :-).
Baca juga : Fungsi Garam Untuk Kesehatan Tubuh
CARA MEMBUAT GARAM
Leave a Reply