Hari Sumpah Pemuda tentunya menjadi hari yang sangat bersejarah bagi Indonesia. Hari itu menjadi hari dimana para pemuda berjuang sekuat tenaga untuk memperjuangkan negeri ini agar merdeka. Karena itu, setiap tahunnya masyarakat Indonesia selalu memperingati hari ini sebagai hari nasional.
Tahukah Anda, tanggal berapa hari Sumpah Pemuda itu? Nah, kali ini akan dibahas tentang pengertian, tanggal Sumpah Pemuda, sejarah dan semua hal yang berkaitan dengan Sumpah Pemuda. Mau tahu apa saja informasi tersebut, langsung saja simak selengkapnya di bawah ini.
Daftar Isi
Pengertian Sumpah Pemuda
Sumpah Pemuda merupakan sebuah tonggak utama bagi sejarah pergerakan kemerdekaan Indonesia. Ikrar yang diucapkan oleh para pemuda Indonesia ini dijadikan sebagai bentuk kristalisasi semangat bangsa dalam menegaskan cita-cita untuk memerdekakan Indonesia.
Adapun Sumpah Pemuda sendiri merupakan keputusan dari Kongres Pemuda dua yang dilaksanakan selama dua hari yakni pada tanggal 27 sampai 28 Oktober 1928. Proses ini dilaksanakan di Batavia atau saat ini dikenal dengan Jakarta.
Adapun istilah kata Sumpah Pemuda sendiri muncul melalui keputusan kongres keda ini. bahkan, hal ini juga menjadi hal yang sangat penting dimana Sumpah Pemuda menunjukkan bahwa pemuda memiliki peranan dalam kemerdekaan Indonesia.
Sejarah Sumpah Pemuda
Bagaimana si sejarah terjadinya Sumpah Pemuda? Ternyata momen penting ini terjadi karena inisiatif dari para pemuda Indonesia yang ingin bangkit dan bersatu dalam melawan bangsa Portugis yang telah menjajah Indonesia.
Pada saat itu, rakyat Indonesia sedang berjuang dalam melawan para penjajah yang mengambil rempah-rempah Indonesia. Di masa itu juga sudah lahir banyak pahlawan, hana saja pahlawan tersebut masih memperjuangkan daerahnya sendiri.
Beberapa pahlawan Indonesia tersebut searti Cut Nyak Dien yang berasal dari Banda Aceh, Pangeran Diponegoro dari Jawa tengah, Teuku Imam Bonjol dan masih banyak tokoh lainnya. Di tahun 1908 muncullah seorang tokoh yang bernama Dr. Cipto Mangunkusumo, Dr. Soetomo serta EFE.Douwes Dekker.
Ketiga tokoh inilah yang memprakarsai lahirnya Budi Utomo. Adapun tujuan dibentuknya Budi Utomo adalah untuk mewujudkan peternakan, pertanian, pendidikan dan budaya. Organisasi ini juga menjadi cikal bakal dari pergerakan kemerdekaan Indonesia.
Bahkan, adanya organisasi ini juga memunculkan banyak organisasi kepemudaan lainnya seperti Jong Ambon, Jong Betawi, Jong Minahasa, Jong Java, Pemuda Timor, serta Sekar Rukun. Adapun salah satu organisasi pemuda yang memiliki semangat juang dalam menggerakan persatuan Indonesia adalah Perhimpunan Indonesia atau disebut dengan PI.
Adapun organisasi ini sendiri beranggotakan para pemuda pemudi Indonesia yang terdiri atas berbagai macam suku yang tinggal di Belanda untuk menuntut Ilmu. Pada kala itu, sudah tidak ada lagi perbedaan kedaerahan diantara mereka. pasalnya, mereka sadar bahwa perbedaan itu hanya akan menghambat cita-cita bangsa untuk merdeka.
Hal inilah yang menjadi hal yang melatarbelakangi terjadinya Kongres Pemuda serta munculnya rumusan Sumpah Pemuda. Kemudian, di tahun 1920an juga sudah banyak terjadi pertemuan-pertemuan yang dilakukan dengan tujuan untuk mencapai kata mufakat serta membuat visi misinya saja belum berhasil.
Di tanggal 15 November 1925 inilah terjadi sebuah peristiwa yang disebut dengan Kongres Pemuda. Kongres ini sendiri dilakukan dengan tujuan untuk membentuk susunan kepanitiaan untuk menentukan kata sepakat.
Di tanggal 30 Oktober 1926 inilah semua organisasi kepemudaan berkumpul menjadi satu dan melaksanakan Kongres Pemuda. Kongres inilah yang menjadi cikal bakal dari persatuan seluruh pemuda yang ada di Indonesia untuk mencapai kemerdekaan.
Dari sinilah muncul sebuah ide untuk melaksanakan Kongres Pemuda II yang diprakarsai oleh perhimpunan pelajar Indonesia (PPU). Nah, PPI ini sendiri merupakan sebuah organisasi persatuan pelajar yang ada di Indonesia.
Hingga akhirnya, Kongres Pemuda II dilaksanakan selama 2 hari yakni pada tanggal 26 hingga 28 Oktober 1928 tepatnya di Jakarta. Dalam kongres ini dilakukan sebanyak tiga kali rapat dengan tempat yang berbeda-beda.
Adapun kongres ini sendiri dihadiri oleh banyak pihak mulai dari mahasiswa, perkumpulan pemuda hingga berbagai macam partai politik. Pada saat proses berlangsungnya Kongres Pemuda II ini ternyata terjadi sebuah insiden yang tidak menyenangkan.
Insiden ini adalah banyak polisi Belanda yang secara terang-terangan menegur pimpinan rapat pada Kongres Pemuda Untuk tidak menyebut kata kemerdekaan Indonesia. Bahkan, beberapa pemuda yang tetap menyebut kemerdekaan Indonesia banyak yang dipenjara bahkan diasingkan ke daerah yang terpencil.
Hal inilah yang membuat kebencian masyarakat Indonesia kepada para penjajah menjadi semakin besar. pada saat itulah para pemuda menjadi semakin bersemangat untuk melawan penjajah. Hingga pada tanggal 28 Oktober 1928, dibuatlah intisari Sumpah Pemuda yang dibuat oleh Moh Yamin berdasarkan persetujuan dari seluruh peserta kongres.
Apa sebenarnya tujuan diadakannya Sumpah Pemuda? Setiap hal dilakukan dengan tanpa tujuan, begitu pula dengan Kongres Pemuda yang dilakukan oleh para pemuda Indonesia. Adapun tujuan dari Sumpah Pemuda antara lain adalah sebagai berikut:
- Untuk membangkitkan jiwa dan sikap nasionalisme para pemuda pemudi Indonesia serta seluruh rakyat Indonesia untuk melawan, mengusir serta menentang para penjajah.
- Untuk membuat kokoh dan tebal rasa persatuan dan kesatuan seluruh bangsa Indonesia.
- Untuk memperluas usaha dan kegiatan supaya tercapainya kemerdekaan Indonesia.
- Untuk melaksanakan cita-cita untuk mengumpulkan seluruh pemuda Indonesia menjadi satu.
Isi Sumpah Pemuda
Kongres Pemuda II menghasilkan Sumpah Pemuda yang menjadi simbol menyatunya seluruh pemuda Indonesia. Dalam kongres ini seluruh pemuda Indonesia berikrar untuk memperjuangkan kemerdekaan Indonesia. Adapun bunyi dari teks Sumpah Pemuda yang terjadi pada tanggal 28 Oktober 1928 adalah sebagai berikut.
- Kami putera dan puteri Indonesia mengaku bertumpah darah yang satu tanah Indonesia.
- Kami putera dan puteri Indonesia mengaku berbangsa yang satu bangsa Indonesia.
- Kami putera dan puteri Indonesia menjunjung bahasa persatuan bahasa Indonesia.
Ketiga poin dari bunyi Sumpah Pemuda inilah yang menjadi landasan ikrar para pemuda Indonesia. Bahkan isi dari Sumpah Pemuda ini juga ada dan terpasang di dinding sebagai prasasti museum Sumpah Pemuda.
Hanya saja, bahasa yang digunakan dalam teks ini sendiri ditulis dengan menggunakan ejaan van Ophuysen, sehingga banyak orang yang tidak mengerti saat membacanya.
Tokoh-Tokoh Sumpah Pemuda
Dalam peristiwa Sumpah Pemuda yang terjadi pada tanggal 28 Oktober 1928 para putra puteri Indonesia menyatakan bahwa mereka bertanah air, bangsa dan bahasa yang satu yakni Indonesia. Namun, tahukah Anda bahwa di balik kesuksesan sejarah ini ternyata ada banyak tokoh penting yang terlibat lho.
Tokoh-tokoh ini sangat berjasa pada terselenggaranya Kongres Pemuda II dengan sukses. Adapun tokoh-tokoh penting ini diantaranya adalah sebagai berikut.
Soenario
Soenario memiliki nama lengkap Prof. Mr. Soenario Sastrowardoyo. Beliau merupakan salah satu penasehat dari panitia yang bertugas untuk merumuskan naskah Sumpah Pemuda beserta dengan pembicaranya.
Soegondo Djohopoespito
Mungkin banyak yang tidak tahu dengan tokoh penting yang satu ini. Beliau merupakan salah satu tokoh yang memiliki peranan penting dalam proses berjalannya Kongres Pemuda II. Bahkan, beliau juga turut berjasa dalam perumusan ikrar Sumpah Pemuda yang begitu bersejarah ini.
J.Leimena
J.Leimena atau kerap disapa Leimena merupakan salah satu anggota Kongres Pemuda II. Beliau lahir pada tahun 1905 tepatnya di Mabon Maluku. Pada kala itu, beliau merupakan salah satu aktivis mahasiswa sekaligus ketua dari organisasi pemuda Jong Ambon.
Djoko Marsaid
Sama seperti Leimena, Djoko Marsaid juga merupakan salah satu aktivis mahasiswa yang sekaligus menjadi mahasiswa dari organisasi pemuda Jong Java. Saat proses Kongres Pemuda II. Djoko Marsasi menjabat sebagai wakil ketua Kongres Pemuda II.
Amir Syarifuddin Harahap
Amir Syarifuddin Harahap merupakan salah satu wakil ketua dari organisasi pemuda Jong Batak Bond. Beliau merupakan salah satu aktivis anti Jepang. Bahkan, Amir juga pernah diancam akan dihukum mati.
Dalam Kongres Pemuda II, Amir memberikan banyak kontribusi berupa ide-ide brilian pada saat proses perumusan naskah Sumpah Pemuda.
M Yamin
Anda tentunya sudah tidak asing dengan tokoh yang satu ini. ya. M Yamin merupakan salah satu tokoh Kongres Pemuda II yang lahir ada tahun 1903 di Minangkabau. Beliau juga terkenal sebagai salah satu penyair puisi gaya modern yang ada di Indonesia.
M Yamin memberikan banyak usulan dan dorongan agar bangsa Indonesia ini memiliki bahasa kesatuan yang diikrarkan dalam Sumpah Pemuda.
W.R Supratman
Beliau dikenal sebagai salah satu tokoh yang menciptakan lagu Indonesia Raya. Namun, tahukah Anda jika W.R Supratman merupakan seorang wartawan, pengarang sekaligus ikut andil dalam Kongres Pemuda II.
Pada proses penutupan acara Kongres Pemuda II, W.R Supratman memberikan sebuah lagu instrumental tanpa adanya teks dan hanya menggunakan alat musik biola saja menjadi sebuah lagu kemerdekaan Indonesia saat ini yakni Indonesia Raya.
S. Mangoensarko
Tokoh berikutnya yang memiliki peranan penting dalam Sumpah Pemuda adalah Sarmidi Mangoensarko, beliau merupakan salah satu pemuda yang lahir pada tahun 1904. Sarmidi sendiri merupakan salah satu aktivis pendidikan dimana ia ikut andil dalam Kongres Pemuda I dan II.
Dalam Kongres Pemuda, Sarmidi banyak membicarakan permasalahan pendidikan yang begitu kuat. Pada tahun 1949 hingga 1950, beliau dipercaya sebagai Menteri Bidang Pendidikan dan pembudayaan Indonesia setelah Indonesia merdeka.
Tokoh-tokoh di atas adalah tokoh yang menjadi cikal bakal munculnya Sumpah Pemuda yang menjadi bukti ikrar bersatunya pemuda di Indonesia.
Museum Sumpah Pemuda
Bulan Oktober 2019 menjadi bulan lahirnya Sumpah Pemuda. Sumpah Pemuda 2019 ini tentunya memiliki makna yang sangat mendalam. Untuk mengenangnya, maka Anda bisa datang ke museum Sumpah Pemuda.
Pernahkah Anda datang ke museum ini? museum ini sendiri menjadi salah satu museum yang memajang sejarah kemerdekaan Indonesia. Adapun alamatnya sendiri berada di jalan Kramat raya no. 106 Jakarta Pusat.
Museum ini sendiri dikelola oleh kementerian kebudayaan dan Pariwisata RI. Jika Anda ingin mengunjunginya, maka Anda harus datang di hari senin hingga Jumat pada pukul 08.00-15.00. sedangkan untuk Anda yang ingin datang dihari sabtu dan minggu, maka Anda harus datang dari pukul 08.00-14.00 WIB.
Museum yang satu ini cukup unik dimana pada hari senin dan hari besar nasional lainnya ia akan tutup. Di museum ini, Anda bisa menemukan banyak koleksi yang memiliki kaitan dengan sejarah Sumpah Pemuda yang terjadi pada tahun 1928.
Bahkan, di museum ini Anda juga bisa menemukan banyak dokumentasi kegiatan yang terjadi dalam pergerakan nasional kepemudaan Indonesia. Adapun dasar pendirian museum ini berasal dari SK Gubernur DKI jakarta di tahun 1972. Museum ini juga menjadi salah satu benda cagar budaya nasional lho. Bahkan, di halaman utama museum juga ditemukan monumen persatuan Pemuda di tahun 1928.
Adapun berdasarkan sejarahnya, bangunan yang menjadi tempat untuk membacakan naskah Sumpah Pemuda adalah rumah pondokan pelajar dan mahasiswa yang pada awalnya dipegang oleh Sie Kong Liong.
Adapun gedung memiliki pemerintah RI ini pernah menampung banyak tokoh pergerakan pada masa perkembangan nasionalisme Indonesia. Beberapa tokoh tersebut seperti Muhammad Yamin, Amir Syjarifudin, Aboe Hanifah, Soegondo Djojopoespito, Soejadi, Setiawan, Mangaradja Pintor, A.K. gani, Asaat dt Meoda, Mohammad Tamzil.
Gedung ini sendiri menjadi tempat tinggal bagi para pelajar yang tergabung dalam organisasi pemuda jong java sejak tahun 1925. Kebanyakan para pelajar ini adalah mereka yang bersekolah di Pendidikan Dokter Hindi (STOVIA) serta mahasiswa sekolah tinggi hukum RHS.
Adapun alasan para aktivis dari Jong Java ini menyewa tempat yang memiliki luas 460meter persegi ini arena tepat sebelumnya terlalu sempit untuk masalah kepanduan. Karena hal inilah gedung ini dikenal dengan nama Langen Siswo.
Setiap pelajar yang tinggal di gedung ini harus membayar tarif sewa setiap bulannya adalah 12,5 Fulden. Ini setara dengan 4liter beras pada masa itu. Nah, di tahun 1926, penghuni di tempat ini mulai beragam yang dipenuhi para aktivis yang berasal dari daerah.
Karena penghuninya semakin banyak, maka tempat ini juga dijadikan sebagai kegiatan untuk kepanduan, kesenian dan juga olahraga. Bahkan, tempat ini juga dijadikan sebagai markas perhimpunan Pelajar Indonesia yang telah didirikan ada bulan September 1926. Sering kali para penghuni tempat ini juga mengundang Soekarno untuk melakukan diskusi.
Pada tahun 1968, Sunario mengutarakan idenya untuk mengumpulkan para pengkaji yang memiliki peranan dalam sejarah Sumpah Pemuda. Kemudian mereka meminta kepada Gubernur DKI untuk mengembalikan gedung dan memintanya sebagai gedung untuk pemuda. Karena hal inilah gedung ini diberi nama sebagai gedung Sumpah Pemuda.
Dalam waktu beberapa tahun, Pemda DKI melakukan pemugaran pada gedung ini tepatnya pada tanggal 3 April sampai 20 Mei tahun 1973. Nah, setelah gedung ini selesai dipugar, maka di tahun tersebut Gubernur DKI Ali Sadikin meresmikan gedung tersebut sebagai gedung Sumpah Pemuda.
Di tanggal 20 Mei 1974m Presiden Soeharto kembali meresmikan gedung ini dan saat ini gedung ini dikelola oleh kementerian kepemudaan dan pariwisata. Adapun koleksi-koleksi yang ada di museum ini sendir ada banyak diantaranya adalah ruang pengenalan, ruang pertumbuhan organisasi kepemudaan, ruang Kongres Pemuda I, ruang Kongres Pemuda II, ruang Indonesia Muda, ruang PPPI, serta ruang tematik.
Jika Anda datang ke museum ini, maka Anda bisa melihat secara langsung keberadaan dan sejarah dari gedung ini. dari sinilah Anda bisa belajar tentang perjuangan para pemuda dalam kemerdekaan Indonesia.
Semoga informasi tentang Sumpah Pemuda ini bermanfaat dan bisa menumbuhkan jiwa nasionalisme kita semua sebagai rakyat Indonesia. Selamat membaca dan selamat mempelajari banyak sejarah baru negeri ini.
Leave a Reply