g4166

Waspadalah! Jangan Sampai Simbol ini Ada di Masjidmu

Kamu seorang cowok muslim?. Pasti kamu suka ke Masjid, sehari minimal 5 kali lah… Kalau kurang dari itu, atau bahkan ndak pernah sama sekali, berarti kamu cowok muslimah :v.

Bagi seorang muslim, sholat lima waktu di Masjid adalah hal yang biasa dilakukan. Karena sholat lima waktu di Masjid sangat dianjurkan bagi seorang laki-laki muslim.

Bahkan Allah SWT menjanjikan, akan dimasukkan ke Surga bareng rombongaannya Rasulullah bagi para pemuda yang mencitai Masjid. Bukti cowok yang mencintai Masjid adalah sering sholat lima waktu di Masjid, itu se-minimal-minimalnya, apalagi sampai menjadi pengurus Masjid-nya, pasti kamu akan mendapatkan tike VIP ke Syurga :-).

Tapi, pernahkah kamu memperhatikan lingkungan Masjidmu ?. Pernahkah kamu menemukan ada simbol yang aneh?

Jika iya, pernahkah kamu menanyakan, kenapa ada simbol seperti itu ada di Masjid?

Saya sendiri pernah mengalai kejadian yang cukup menggoncang hati saya, pasalnya kejadian itu sampai nembus ke langit.

Gimana ndak menembus langit, ini berkaitan kepercayaan kita kepada Allah SWT je….,
Soalnya, pada saat itu hati saya seakan-akan diperintah untuk menghilangkan peran Allah dalam urusan tersebut.

Ceritanya berawal ketika saya lagi nyikat-nyikat temapat wudhu yang berkerak di Masjid Kampus….

Kedatangan orang yang tidak dikenal

ilustrai orang tak di kenal | farm3.staticflickr.com

Pada saat itu hari Ahad, sekitar pukul 9 pagi, saya sedang membersihkan tempat wudhu Masjid Kampus yang kotor dan berkerak. Hal ini saya lakukan untuk mengungkapkan perasaan cinta saya kepada Masjid. Sebenarnya dapet hukuman dari senior sih hehe 🙂

Lagi asyik menyikat lantai yang berkerak sambil mendengarkan Nasyid kesukaan saya. Tiba-tiba datang seorang bapak paruh baya yang mendatangi saya. Wajahnya terlihat seperti habis dari perjalanan jauh.

Bapak : “Mas-mas, bisa bertemu dengan pengurus Masjid sini ndak ?”
Saya : O iya pak, ada apa ya pak? Saya juga salah satu pengurus Masjid.
Bapak : Ini mas, saya punya produk bagus untuk Anda, barang kali mas berminat. Ini bisa membersihkan kerak di lantai dengan mudah lho mas. Nanti saya praktekkan cara pakainya.
Saya : O iya pak, saya panggil teman-teman dulu.

*kurang lebih seperti itu percakapannya

Pas banget nih, bisa meringankan perkerjaan saya membersihkan kerak dilantai “batin saya ” 🙂

Dengan semangat, saya memanggil teman-teman yang ada di asrama untuk melihat bapaknya membersihkan kerak di lantai tempat wudhu.

Mencoba Produk

unsplash.com

Setelah saya jelaskan singkat tentang apa yang saya temui di tempat wudhu tadi. Mereka langsung bergegas untuk mendatangi si bapak, seakan-akan bapak itu bisa mewujudkan impinan-impian kita, yaitu melihat tempat wudhu yang bersih dan kinclong hehe 🙂

Tanpa salam dan do’a pembuka, bapak tadi langsung menerangkan produknya tanpa basa-basai.

Diawal pembicaraan, si bapak memperkenalkan dirinya, asal daerah dan maksud kedatanganannya.

Katanya, beliau datang ke Jogja untuk berjualan produk bareng teman-temannya, mereka berpencar untuk menawarkan dagangan.

Dengan wajah lugunya, si bapak menerangkan kelebihan-kelebihan dari produknya. Beliau langsung mempraktekkan bagaimana cara membersihkan lantai menggunakan produk beliau. Ndak tahu apa namanya, si bapak juga ndak memberi nama pada produk itu, semacam batu alam yang sudah dilembutkan menjadi serbuk dan katanya manjur untuk membersihkan kerak dilantai.

Dengan sak ndulit serbuk batu alam itu, si bapak mengoles-oleskan pada lantai yang berkerak, kami pun ikut mempraktekkannya.

Kekaguman yang luar biasa

www.mp3ringtone.info

Melihat kemampuan dari serbuk batu alam ini, mata kita berkaca-kaca, seakan-akan impian-impian kita akan terwujud 🙂

Hanya dioleskan dengan menggunakan tangan saja, si bapak bisa membersihkan lantai dengan mudah.

Kami pun ikut mencobanya, si bapak memberikan serbuk batu alam tersebut melaluai tangannya, kemudian beliau memandu sambil memegang tangan kita.

Setelah itu, kita langsung mencobanya sendiri.
Wah… ternyata bisa ya! “Ucap saya”

Karena penasaran, teman-teman saya juga ikut mencobanya.
Beliau mengajari mereka seperti apa yang dilakukan kepada saya. Serbuk dioleskan dari tangan si bapak -> tangan kita dipegang si bapak -> kemudian kita suruh praktek sendiri.

Semua teman saya membuktikan bahwa produk ini bagus, bisa membersihkan kerak di lantai dengan mudah.

Asal-muasal munculnya simbol

simbol X di Masjid

Dari sinilah simbol itu muncul, si bapak selalu mempraktekkan cara membersihkan kerak dengan membuat simbol “X” pada dinding dan lantai.

Ndak tahu kenapa alasannya, mungkin simbol itu sebagai tanda untuk teman-temannya yang lain, bahwa Masjid ini sudah pernah didatangi oleh merek.

Atau mungkin itu seperti simboal “zonk” yang mengatakan, “Wilayah ini sudah kena jebakan betmen wkwkwk”

Proses tawar-menawar barang

6one5.com

Tanpa skill selling yang mumpuni dan tampang rupawan seperti para SPG-SPM (Sales Promotion Girl/Men). Bapak ini berhasil meng-closing kita untuk membeli produk beliau.

Belum lagi ada teman dari jurusan Tehnik Kimia yang tiba-tiba datang dan menerangkan kepada kita secara ilmiah.

Udah, kena deh…
Akhirnya saya beli dua bungkus untuk membersihkan kerak di rumah, masing-masing sekita Rp. 15.000 perbungkus.

Sedangakan untuk Masjid sendiri, takmir masih pikir-pikir mau beli berapa, karena takmir mengelola dana umat yang tidak boleh asal-asalan digunakan.

Kedatangan sang Dosen

rubik.okezone.com

Sembari takmir berdiskusi untuk memutuskan berapa dana yang mau dikeluarkan untuk membeli produk tersebut. Datanglah Dosen Ekonomi yang hendak mengambil wudhu untuk sholat duha.

Beliau merupakan salah satu Takmir Dosen yang aktif meberi ceramah ba’da sholat dzuhur.

Sebagai salah seorng Dosen yang peduli dengan kemakmuran Masjid, beliau penasaran dengan apa yang kita kerjakan.

“Ada apa mas, kok ada kumpul-kumpul ditempat wudhu?” (tanya beliau)

Akhirnya kita ceritakan kronolaginya dari awal sampai akhir. Ternyata belau juga penasaran dengan serbuk batu alam ini dan beliau mencobanya.

“Wah bagus mas, belia aja mas, untuk membersihkan kerak di Masjid” (ucap beliau)
Tanpa pikir panjang, takmir langsung membeli setengah toples ukuran sedang sebagai cadangan untuk beberapa bulan kedepan. Kalau ndak salah habis dana sekitar Rp. 150.000.

Transaksipun berakhir, dengan kita membeli produk dari si bapaknya.

Ada yang janggal

liputan6.com

Selesai dari transaksi jual beli. Kami pun kembali ke asrama dan bercerita tentang yang barusan terjadi. Bahkan teman saya mewacanakan akan ada hari Ahad Kincong, yaitu mengajak temen-temen jama’ah untuk membersihkan kerak di Masjid yang sudah bertahun-tahun singgah di dinding-dinding Masjid.

Asyik bercerita, tiba-tiba teman saya masuk ke kamar utama dan tertawa seperti tertawanya Sqidward yang tidak ikhlas.

“Wkwkwkwk….wkwkwk…wkwkkw…” (masnya)

“Ada apa mas, kok ketawa-ketawa sendiri”(saya)

Coba lihat punyamu, bisa dipakai untuk bersihin kerak ndak?

Lho… memang kenapa ? (saya penasaran)

Tanpa pikir panjang, saya langsung mencoba serbuk milik saya untuk membersihkan kerak. Pasalnya, diantara para takmir, hanya saya yang membeeli sendiri untuk keperluan pribadi.

Kaget luar biasa, ternyata serbuk batu alam yang kita beli tadi, tidak bisa digunakan untuk membersihkan kerah di lantai. Berkali-kali saya coba tetap saja tidak bisa membersihkan kerak di lantai.

Wah… Kita ditipu !

Pelajaran dan hikmah

unsplash.com

Saya ndak tahu sebabnya kenapa kita bisa tertipu, tapi ada beberapa faktor yang bisa saja itu berpengaruh terhadap kejadian yang barusan kita alami.

Mungkin kita lupa membawa peran Allah dalam membersihkan kerak itu. Kita menganggap bahwa serbuk batu alam itu  adalah sebuah benda ajaib yang bisa membuat lantai menjadi kinclong.

Kita lupa bahwa semua di dunia ini hanyalah sebagai wasilah (perantara) yang tidak memiliki  daya dan upaya tanpa ridho dari Allah SWT.

Demikianlah pengalaman saya mendapatkan simbol “X” di Masjid, kurang lebihnya saya mohon maaf.

 

Jika artikel ini dirasa bermanfaat, tolong sebarka kepada saudara muslim kita.

Jangan sampai hal ini terjadi juga kepda anda.

Semoga bermanfaat, Wassalamu’alaykum Wr. Wb.


Comments

Leave a Reply