erbandingan Kelenjar Eksokrin dan Kelenjar Endokrin

Sistem Hormon pada Manusia Berserta Fungsi Kelenjar Endokrin dan Eksokirn

SISTEM HOROMON – Secara umum, hormon berfungsi mengatur keseimbangan tubuh dan kerja alat-alat tubuh. Selain itu, hormon berpengaruh terhadap pertukaran zat, alat reproduksi, dan tingkah laku.

Hormon yang mengatur keseimbangan tubuh dan kerja alat-alat tubuh itu sebenarnya merupakan zat yang dikeluarkan oleh kelenjar buntu (kelenjar endokrin).

Di dalam tubuh manusia terdapat beberapa kelenjar endokrin. Kerja kelenjar endokrin ini tidak berdiri sendiri.

Jadi, antar kelenjar endokrin yang satu dan yang lainnya saling mendukung. Kelenjar endokrin pada manusia antara lain kelenjar hipofisis, kelenjar pangkreas, kelenjar anak gondok, kelenjar kelamin, dan kelenjar anak ginjal.

1. Perbandingan Antara Kelenjar Eksokrin dan Kelenjar Endokrin

perbedaan hormon
slideplay.com

Di dalam tubuh manusia terdapat bermacam-macam kelenjar. Kelenjar-kelenjar tersebut ada yang mengeluarkan zatnya melalui saluran dan ada pula yang tidak melalui saluran.

Kelenjar yang mengeluarkan zat melalui saluran disebut  kelenjar eksokrin, sedangkan yang tidak melalui saluran disebut kelenjar endokrin.

Zat yang dikeluarkan kelenjar endokrin langsung disalurkan ke dalam pembuluh darah dan pembuluh limfa.

Karena tidak mempunyai saluran khusus, kelenjar endokrin disebut juga kelenjar buntu. Zat yang dikeluarkan oleh kelenjar buntu disebut sekret.

Proses pengeluarannya disebut sekresi. Sekresi hasil kelenjar endokrin disebut hormoon.

Kelenjar keringat mengeluarkan sekretnya melalui saluran kecil ke permukaan kulit. Karena sekretnya melalui saluran, kelenjar keringat termasuk kelenjar eksokrin.

Hal yang sma juga terjadi pada kelenjar air susu. Adapun contoh kelenjar endokrin adalah kelenjar tiroid. Kelenjar ini menghasilkan hormon tiroksin.

Kelenjar ini menghasilkan hormon tiroksin. Contoh kelenjar endokrin lainnya adalah kelenjar kelamin yang menghasilkan hormon testoreron dan estrogen.

Secara umum, hormon berfungsi mengatur keseimbangan tubuh dan kerja alat-alat tubuh. Selain itu, hormon berpengaruh terhadap alat reproduksi, tingkah laku, dan  metabolisme.

Fungsi-fungsi khusus hormon tersebut akan dijelaskan kemudian. Agar kamu lebih memahaminya perbedaan kerja antara kelenjar eksorin dan kelenjar endokrin, perhatikan pada gambar berikut.

2. Kerja Sistem Hormon dan Transportasi Hormon

transportasi hormon
moodle.kent.ac.uk

Hormon dibutuhkan dalam jumlah yang sangat sedikit, tetapi memiliki pengaruh sangat besar terhadap aktivitas tubuh.

Pengaruh hormon terhadap tubuh ada yang cepat dan ada juga yang lambat, bahkan bis sampai bertahun-tahun.

Pengaruh hormon yang dirasakan cepat, misalnya pada saat marah. Pengaruh hormon yang cukup lama terlihat pada hormon pengatur pertumbuhan badan.

Hormon tidak berperan pada saat kita marah atau tumbuh saja. Hampir semua aktivitas tubuh dipengaruhi hormon. Namun, tidak semua kerja hormon dapat diamati seperti pada contoh pertumbuhan di atas.

Pada manusia dan hewan, hormon dilepaskan ke dalam darah. Selanjutnya, hormon tersebut diedarkan bersama-sama darah melalui sistem peredaran darah ataupun pembuluh limfa.

Kemudian, hormon dikirim menuju organ-organ sasaran. Organ sasaran adalah organ yang akan menanggapi pengaruh suatu hormon.

Sebagai contoh, hormon adrenalin yang dibawa darah ke jantung, akan merangsang jantung untuk berdenyut lebih cepat. Dalam hal ini jantung adalah organ sasaran hormon adrenalin.

3. Macam-macam Kelenjar Endorkin pada Manusia

sistem endokrin manusia
ibnu-hijaz.blogspot.com

 

Dalam tubuh manusia terdapat beberapa kelenjar endokrin. kelenjar-kelenjar endokrin dapat menghasilkan hormon.

Kerja antar kelenjar endokrin tidak dapat terpisah-pisah, tetap saling mendukung. Kelenjar endokrin apa sajakah yang terdapat pada mausia, berikut ini penjelasannya.

a. Kelenjar Hipofisis

Kelenjar hipofisis atau pituitari terdapat di bawah otak besar berupa tonjolan. Kelenjar ini terdiri atas bagian depan dan bagian belakang.

Bagian ini menghasilkan hormon pengatur pertumbuhan, pengatur fungsi kelenjar gondok, pengatur kelenjar anak ginjal, dan pengatur kelenjar kelamin.

Bagian belakang kelenjar hipofisis menghasilkan hormon pengatur fungsi ginjal dan alat-alat lainnya.

Kerja kelenjar hipofisis berhubungan erat dengan hipotalamus. Hipofisis mengatur aktivitas organ-organ dalam, misalnya organ pencernaan dan organ kelamin.

Hipofisis menghasilkan Hyrid stimulating hormone (TSH). Hormon ini dapat merangsang kelenjar gondok. Hipofisis juga menghasilkan luteinizing hormone (LH).

Hormon ini membantu mengeluarkan sel telur dan mengeluarkan hormon androgen pada laki-laki. Kedua hormon tersebut disimpan dan dikeluarkan oleh hipofisis bagian depan.

Hipotalamus menghasilkan hormon pelepasan (releasing hormone) dan faktor penghambat. Keduanya berpengaruh terhadap pelpasan hormon yang dihasilkan kelenjar hipofisis.

Kelanjar hipofisis merupakan kelenjar buntu terbesar dan sering disebut kelenjar utama atau master of glands.

Hal ini karena kelenjar tersebut menghasilkan bermacam-macam hormon yang akan mengatur kerja kelenjar lain.

Pengaturan pertumbuhan, banyak urine, tekanan darah, kelenjar anak ginjal, kerja kelenjar anak gondok, dan kelenjar kelamin dipengaruhi oleh kelenjar hipofisis.

b. Kelenjar gondok

Kelenjar gondok atau tiroid terletak di bawah jakun. Kelenjar ini menghasilkan hormon tiroksin yang berfungsi mengatur kecepatan metabolisme.

Contoh metabolisme yang dipengaruhi trioksin adalah laju penggunaan sari makanan dan penggunaan oksigen oleh sel. Hormon tiroksin juga penting untuk perkembangan tubuh dan mental.

Hormon tiroksin harus berada dalam jumlah yang tepat. Kelebihan hormon tiroksin atau hipertiroidisne ditandai dengan meningkatnya metabolisme, denyut jantung cepat, emosional, dan mudah gugub.

Seorang yang kekurangan hormon tiroksin atau hipotiroidisme dapat menyebabkan terhentinya pertumbuhan. Jika hal ini terjadi pada masa anak-anak, akan mengakibatkan kekerdilan. Penyakit ini dinamakan kretinisme.

Apabila kekurangan tirosin tersebut pada waktu dewasa, akan menyebabkan menurunnya metabolisme dan aktivitas peredaran darah.

Kelenjar tiroid dapat mengalami pembesaran sampai 15 kali ukuran normal. Pembesaran kelenjar inilah yang sering disebut penyakit gondok. Penyakit ini diakibatkan oleh kekurangan yodium.

c. Kelenjar anak gondok

Kelenjar anak gondok atau paratiroid berjumlah dua pasang dan menempel di belakang kelenjar tiroid. Kelenjar anak gondok menghasilkan hormon parathormon.

Hormon ini berfungsi mengatur kadar kalsium dalam darah. Hormon ini juga dapat meingkatkan pelepasan kalsium di tulang.

Selain itu, parathormon juga dapat meningkatkan penyerapan kalsium oleh usus dan penyerapan kembali kalsium dalam ginajal.

Oleh karena itu, seseorang yang kelebihan parathormon tulang lemah, rapuh, dan berbentuk abnormal akibat rendahnya kalsim.

Kadar kalsium yang berlebihan dalam darah meneybabkan sebagian kalsium terbawa air seni dan mengendap membentu batu ginjal.

Sebaliknya, jika kadar kalsium dalam darah terlalu rendah, dapat menyebabak kejang kejang.

d. Kelenjar pangkreas

Pada proses pencernaan makanan, kelenjar pangkreas menghasilkan getah pankreas yang di dalamnya mengandung enzim. Selin itu, pangkreas juga menghasilkan hormon glukosan dan insulin.

Kedua hormon tersebut bekerja dengan mengolah makanan yang masuk ke dalam tubuh menjadi bentuk glukosa.

Glukosa akan masuk aliran darah. Dengan demikian, kadar glukosa dalam darah meningkat. Apabila jumlah glukosa terlalu tinggi, pangkreas akan mengeluarkan hormon insulin.

Hormon ini akan mempercepat pengubahan glukosan menjadi gula otot atau glikogen. Akibat pengubahan ini, kadar gula dalam darah akan turun.

Pada suatu saat, kadar gula dalam darah akan berada pada posisi di bawah normal. Saat itulah hormon glukagon bekerja. Glukagon akan mempercepat pengubahan glikogen menjadi glukosa.

Akibatnya, kandungan glukosa dalam darah naik kembali dan berubah menjadi kandungan glukosa dalam darah naik kembali dan berubah menjadi normal.

Dengan demikian, hormon insulin dan hormon glukagon bekerja, dengan fungsi yang berlawanan. Kedua hormon tersebut bertugas menjaga kadar gula darah tetap stabil.

Apabila pankreas mendapat gangguan, misalnya terluka, pangkreas tidak mampu mengeluarkan insulin dalam jumlah yang cukup.

Akibatnya, kadar gula dalam darah akan berlebihan. Keadaan ini akan menimbulkan penyakit kencing manis atau diabetes mellitus.

e. Kelenjar anak ginjal

Kelenjar anak ginjal atau kelenjar adrenal terletak di ujung katup setiap ginjal (renal). Akibatnya, kelenjar adrenal disebut juga kelenjar suprarenalis.

Kelenjar anak ginjal berbentuk gepeng seperti piramida. Struktur kelenjar ini terdiri atas bagian luar (korteks) dan bagian dalam (medula).

Bagian luar berwarna kuning dan menghasilkan hormon krtison. Bagian dalam berwarna cokelat kemerahan dan menghasikan hormon adrenalin.

Hormon adrenalin dapat memepengaruhi denyt jantung, peningkatan kadar gula, tekanan darah, dan mempercepat pernapasan.

Percepatan pernapasan ini dilakukan dengan cara memperlebar jalannya udara. Jika tubuh kita kekurangan hormon adrenalin, kita akan menderita penyakit addison.

Penyakit ini ditandai dengan bercak-bercak merah pada kulit.

Pada kondisi normal, sekresi hormon adrenalin jumlahnya sedikit. Namun , dalam keadaan stress, malah, atau tegang, sekresi hormon ini menjadi banyak.

Banyaknya hormon adrenalin menyeabkan jantung berdetak lebih cepat. Akibatnya, volume darah yang menuju jantung bertambah.

Otot-otot saluran pernapasan pun mengencang sehingga frekuensi pernapasan menjadi cepat. Tingginya kadar hormon ini juga menyebakan pupil mata melebar. Reaksi ini terjadi jelas pada orang yang sedang marah.

f. Kelenjar kelamin

Kelenjar kelamin atau kelenjar gonad baru berproduksi pada usia remaja. Kelenjar ini memproduksi hormon kelamin yang disebut hormon gonadotopik.

Kelenjar kelamin laki-laki tidak sama dengan kelenjar kelamin perempuan. Kelenjar kelamin laki-laki disebut testis.

Testis menghasilkan hormon testosteron yang berfungsi mengatur perkembangan sel  kelamin laki-laki. Hormon ini juga mengatur perkembangan seks sekunder laki-laki.

Perkembangan seks sekunder laki-laki terlihat pada perubahan suara, tumbuhnya kumis, rabun ketiak, atau rabun  pada kaki.

Kelainan kelamin perempuan disebut ovarium. Ovarium menghasilkan hormon estogen yang berfungsi mengatur perkembangan organ seks sekunder.

Perkembangan seks sekunder pada perempuan terlihat pada pertumbuhan payudara, pembesaran bagian pinggul, dan perubahan suara.

Selain hormon estrogen, ovarium juga menghasilkan hormon progesteron. Hormon ini berfungsi mengatur pertumbuhan plasenta dan merangsang pembentukan air susu.

Baca juga :

# Sistem Hormon


Comments

Leave a Reply